ARK_V04E02P04
2. Bounty Hunter (4)
Ada hukum mutlak dan abadi di semua game.
Semakin tinggi level-mu, semakin sulit pertempuran.
Jika kamu naik level, tentu saja kamu akan menjadi jauh
lebih kuat. Tapi, monster yang harus kamu hadapi di level yang tinggi bahkan
lebih kuat. Selain itu, mereka akan mendapatkan berbagai skill, membuat mereka
semakin sulit untuk dihadapi.
Dengan kata lain, ketika level-mu tumbuh, kamu membutuhkan
kontrol yang lebih tepat dan pemahaman yang lebih besar, tentang game.
Tentu saja tak masalah, jika dia puas dengan monster yang ia
buru sekarang, tapi...
'Jika aku menghasilkan
uang dari game, aku harus berada di depan yang lain. '
Ark sadar dia bermain game untuk bergabung dengan Global
Exos untuk bekerja. Yang lain menginvestasikan uang untuk bermain New World. Tapi
Ark harus melakukan yang sebaliknya, menghasilkan uang darinya.
Bukankah sudah jelas, jika dia harus selangkah lebih maju
dari semua orang?
Jika mayoritas player menjual level 30 item mereka, setelah
mencapai level 40. Tentu saja mereka tak akan menghasilkan uang. Kamu harus
menjual item setidaknya level 45, untuk menghasilkan uang. Dan untuk melakukan
itu, kamu harus mengalahkan monster yang lebih kuat, sebelum orang lain
melakukannya, dan menyelesaikan quest dari level yang lebih tinggi.
‘Aku sudah gila. Bagiku,
game ini adalah pekerjaanku. Tak buruk untuk menikmati game, tapi aku tak bisa
melupakan tujuanku, karena kesenangan itu. Jika aku melakukan lebih baik
daripada yang lain, aku harus melakukan lebih banyak dan bekerja lebih keras. Aku
tak bisa hanya bermain game untuk bersenang-senang. '
Ark mengepalkan tangannya.
'Yang penting saat ini
bukanlah quest atau naik level. Level-ku sekarang adalah 78. Aku tak lagi level
40. Jadi, aku harus meningkatkan skill-ku, agar sesuai dengan karakter level 78-ku.
Itulah yang harus aku lakukan sekarang.
Baiklah, ini sebenarnya
bagus. Tak perlu memikirkan hal lain. Satu-satunya tujuanku sekarang adalah komplotan
bandit! '
Komplotan bandit itu tak lagi sekadar menjadi petunjuk untuk
sebuah quest. Itu adalah gunung yang harus ia atasi, agar menjadi lebih kuat.
Komplotan bandit memiliki tingkat kesulitan dan level yang
lebih tinggi daripada monster lainnya. Itu alami.
AI yang diterapkan pada setiap monster, disesuaikan dengan
tingkat kecerdasan monster itu. Tapi para bandit adalah manusia, jadi tentu
saja mereka akan memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada monster biasa. Tentu
saja, tingkat kerja sama mereka juga tinggi. Tapi dengan Summon-nya, Ark
sebenarnya tak berbeda dengan party.
Jika ada perbedaan antara mereka dan komplotan bandit sejauh
ini, maka masalahnya adalah kerja tim!
'Yang paling mendesak
adalah bagaimana aku menggunakan Summon-ku. '
Summon sekarang menjadi bagian dari dirinya. Melihat rasio
dalam pertempuran, jika Ark adalah 60%, maka Summon menduduki 40%. Dengan kata
lain, kemampuan Summon akan menjadi kekuatan Ark dalam pertempuran. Untuk
menghadapi musuh yang menggunakan kerjasama kooperatif seperti komplotan bandit,
mereka benar-benar perlu untuk meningkatkan kerja tim mereka.
'Ada batasan untuk
operasi sederhana yang kami gunakan sampai sekarang. Kami akan menggunakan
kesempatan ini untuk memperkuat kerjasama kami sedikit. Sehingga, kami dapat
menghadapi situasi yang lebih rumit. '
Itu A, B, C, dan D sampai sekarang. Mereka hanya menggunakan
empat Plan saja. Tentu saja mereka sama efektifnya dengan kombinasi sederhana.
Tapi, jika jumlah monster bertambah dan situasinya menjadi lebih kompleks, itu
membatasi kemampuan manuver mereka.
‘Kami membutuhkan kombinasi
yang sedikit lebih rumit dan saling menguntungkan. '
Poin kuat Ark adalah dia bisa segera tenggelam dalam pemikirannya.
Namun, satu-satunya operasi yang Ark tahu adalah yang ia
alami dalam game FPS (First Person Shooter) atau RTS (Real-time Strategy).
Setelah berjuang dan memutar otak untuk waktu yang lama untuk memikirkan sebuah
rencana, dia menemukan jalan.
Itu adalah profesional pertempuran yang telah dikirim ke
Amerika Selatan untuk melatih SWAT, JusticeMan.
Bukankah dia sudah melihat, betapa kuatnya taktik JusticeMan
di Jackson?
Menyelesaikan pikirannya di sana, Ark segera keluar dan menemui
JusticeMan.
"Strategi? Apa yang tiba-tiba kamu bicarakan?"
"Aku benar-benar membutuhkannya. Apakah kamu memiliki
sesuatu yang bisa membantuku?"
"Yah… aku punya sesuatu. Tapi buku pelajaran yang aku
miliki terlalu rumit. Hanya ada hal-hal yang sulit dimengerti, bahkan untuk
orang-orang yang kembali dari pertempuran."
"Apakah tak ada buku teks untuk mempelajari
dasar-dasarnya?"
"Ah, aku punya satu. Aku tak tahu apakah itu akan
membantu, tapi aku akan mengirimkannya kepadamu."
Sama seperti ketika dia pertama kali membuat rencana, lawan
latihannya adalah Troll yang lambat. Ark menggunakan Dedric untuk memancing
Troll satu per satu, untuk mencoba berbagai kombinasi.
"Plan A-4!"
Ketika Ark memberi perintah, Summon-nya menyerang Troll itu,
sambil memikatnya ke belakang. Setelah memikat Troll ke tempat terpencil
seperti itu, mereka beralih ke A-1. Dedric dan Skull membelah ke kiri dan ke
kanan, saat mereka mengepung Troll.
Ketika mereka melakukannya, Troll menggelepar, tak bisa
memutuskan siapa yang akan diserangnya. Karena serangan itu tak fokus, mereka
juga mudah untuk dihindari. Selain itu, karena mereka semua berada di sisi yang
berbeda, satu dari tiga selalu dapat melakukan Backstab.
A-2 adalah serangkaian serangan, di mana mereka akan
menyerang dan mundur seketika. Ini untuk saat musuh kuat. Itu membantu menjaga HP
mereka. Juga, A-3 adalah operasi yang berguna, ketika menghadapi monster cepat,
di mana mereka bertiga akan menyerang sekaligus. Ketika skill Deadly Poison milik
Snake dilemparkan dengan benar di atas itu, efeknya berlipat ganda.
Seperti itu, Ark menggunakan semua Plan A untuk memburu
monster di daerah itu. Dan begitu mereka mencapai tingkat kefamiliaran dengan
itu, dia melatih mereka pada Plan B.
Tentu saja, pelatihan umum berlangsung dengan gaya Spartan.
"Skull, kamu beberapa detik lambat, dalam berganti
operasi kali ini. Hukuman makanan!"
"Kekeke, aku tahu itu. Yah yeah, bisakah Skull yang tanpa
otak, menghafal mereka dengan baik?"
"Dedric, jangan bertingkah. Hukuman makanan untukmu
juga!"
"Ehh? K-kenapa aku?"
"Bukankah sudah aku bilang? Mulai sekarang, ini
tanggung jawab bersama."
"Konyol, ini kekerasan!"
"Sudah aku bilang, kan? Aku suka kekerasan."