FCT_004
FCT_004
Bab 4: Tunjukkan padaku Uang
Benar-benar dusta, jika raja dan bangsawan sedang
menungguku. Aku sangat menyadari, jika mereka dengan tergesa-gesa mulai
mempersiapkan diri, hanya setelah mendengar berita, jika Hero dari Pemanggilan
yang meragukan, telah berhasil.
Saat ini, mereka seharusnya diam-diam masuk melalui
belakang. Kalau tidak, tak ada alasan bagiku untuk menunggu lama di depan
pintu.
Seorang bangsawan tua bertanya dengan sopan.
"Ya."
"Kamu akan segera memiliki audiensi dengan Yang Mulia
Raja. Jadi, tolong jangan membuat komentar ringan seperti sebelumnya, di depan
Yang Mulia. "
“Berapa kali kamu mengatakan ini. Aku mengerti apa yang aku
katakan. "
"Itu karena,
mengatakan itu berkali-kali masih belum cukup."
"Sungguh! Pernahkah Kamu menjalani kehidupan yang
ditipu atau apa?"
Setelah berpisah dengan Alex yang aku ingin bunuh lebih dari
Raja Iblis Pedonar, aku telah berjalan lama melalui koridor istana, sampai tiba
di pintu masuk yang terlihat antik. Di depan pintu masuk itu, rasanya, seperti
aku telah mendengarkan bangsawan tua yang terlihat ketat ini, membicarakan
hal-hal yang perlu aku perhatikan, sekitar satu jam.
Ketukan-ketukan.
Aku mendengar suara kecil dari sisi lain pintu.
Sebuah sinyal, jika persiapan telah berakhir.
“Kamu telah mencapai standar yang memuaskan, dalam etika
yang telah aku ajarkan padamu. Sekarang, tak apa-apa untuk masuk. "
"Ada etika, tentang berdiri seperti balok batu
juga?"
"Krhm!"
Bangsawan tua yang berdebat denganku selama satu jam penuh,
menoleh ke samping dan batuk kering, mungkin merasa malu.
Bahkan dari caraku melihatnya, dia telah melakukan yang
terbaik. Dia telah menyeret waktu, menghibur Hero menggunakan alasan-alasan
palsu, sampai Raja dan bangsawan bergegas, menilai mereka yang keberatan dan
masuk melalui pintu belakang.
Karena aku tak merasa bosan berkatnya, aku memutuskan untuk
berpura-pura tidak tahu.
Berderak…
Pintu besar perlahan terbuka.
Sebuah ruang audiensi yang usang yang menceritakan tentang sejarah
dan usia Kerajaan, mulai terlihat. Hal pertama yang menarik perhatianku adalah
panggung tinggi di ujung ruangan.
“Aku menyambut kedatanganmu di tanahku! Hero!"
Seorang pria paruh baya, yang memiliki wajah kuning dan
tampak seperti pangsit yang dihiasi, berdiri dengan cara berlebihan dari
singgasananya dan menyambutku dengan tangan terbentang lebar.
Dia adalah raja negara ini.
Meskipun ia dikatakan sebagai sosok yang suka berperang,
yang sering berangkat ke medan perang di masa mudanya. Sekarang, dia hanya
pangsit yang mengenakan mahkota.
Ada garis panjang wajah menjengkelkan, yang dipajang di
dalam ruang audiensi.
Sang pangeran, puteri, ratu, bangsawan, ksatria, penyihir…
Aku sudah tahu tentang awan gelap mengerikan, yang
menggantung di negara ini. Tapi, aku bahkan tak memiliki sedikit pun
kecenderungan untuk memberi mereka informasi berharga, seperti permata dari
episode 1… apalagi memecahkan masalah apa yang akan datang.
“Hero-nim. Kamu berada di hadapan Yang Mulia Raja. "
Seorang royal knight diam-diam mengisyaratkan padaku, untuk
segera memberi salam.
Dalam episode 1 aku telah memberikan salam hormat, meskipun
itu tak diterima dengan baik. Sekarang… apakah karena aku tahu masa depan? Aku
tak bisa merasakan kebutuhan untuk mendapatkan kedekatan yang baik dari Raja
Dumpling, yang akan dibunuh dalam waktu dekat.
Tapi, tema hari ini adalah kesederhanaan. Aku memutuskan
untuk bermain, bersama dengan sisi lain untuk saat ini.
"Aku berterima kasih atas keramahanmu, Yang
Mulia."
Aku menyapa raja dalam etika negara ini, yang harus aku
pelajari, meskipun aku membencinya. Tapi, aku tak terlalu banyak membungkuk.
Apakah dia puas dengan sikap patuhku?
Senyum tumbuh di wajah Raja, seperti bunga yang mekar.
Banyak orang berkuasa yang aku temui dalam masalah politik di episode 1, telah
mengelola ekspresi mereka dengan baik. Namun, Raja ini benar-benar pengecualian
di antara pengecualian. Wajahnya sangat jujur. Singkatnya, dia baik hati, tapi
untuk menghakiminya secara normal, dia tak kompeten.
Para bangsawan yang mengamatiku berbisik di antara mereka.
"Ada disiplin dalam gerakannya."
"Hah! Etika-nya bahkan lebih hebat daripada putraku
itu.”
"Aku membayangkan orang barbar bodoh…"
Kenangan episode 1 melintas di benakku. Hari-hari penghinaan,
ketika aku dipanggil sebagai orang barbar yang tak tahu sopan santun oleh
orang-orang liar ini.
Tapi kali ini, tidak seperti itu.
10 tahun exp di dunia fantasi. Aku telah memahami etika dan
budaya semua negara dan ras. Meskipun aku belum mempelajarinya, karena aku tak menyukainya.
Wajah Raja yang suasana hatinya menjadi baik, bahkan lebih
cerah dibandingkan dengan pertemuan kami di episode pertama. Wajahnya menjadi
seperti raja yang tampak lezat dan pangsit, ketika sudut bibirnya naik di kedua
sisi, menyebabkan pipinya membengkak.
Sang Raja berbalik untuk menatap Lanuvel dan berbicara.
"Kamu telah bekerja keras, Arkeolog Lanuvel."
"Aku merasa terhormat, Yang Mulia."
Setelah memberinya pujian singkat, Raja sekali lagi duduk di
atas takhta, dan kemudian melemparkanku pertanyaan dengan suara penuh harapan.
"Hero. Apakah Kamu dapat melihat kemampuanmu? "
Itu disebut status dalam bahasa Inggris.
Mengesampingkan jika suara Raja Dumpling sedikit lebih
lembut daripada yang terakhir, semuanya sama seperti pada episode 1.
Kemampuan/status ada di dunia fantasi ini. Itu dibuat agar
indeks pengembanganmu sendiri dapat dipahami sekilas, dengan murah hati,
ditunjukkan dalam kata-kata dan angka.
Sama seperti… hologram dari game realitas virtual.
Nama
|
Kang Han Soo
|
Race
|
Arch-Human
|
Level
|
1
|
Job
|
Hero (EXP 500%)
|
|
|||
Skill:
|
|||
Interpretation
|
A
|
||
Fortitude
|
F
|
||
Assassination
|
F
|
||
|
|||
Status
|
Bagus
|
Ketika mengulangi tindakan atau situasi tertentu, itu akan
menjadi Skill. Dan dengan meningkatkan kemahiran, Tingkat Skill akan naik. Efisiensinya
dan kekuatannya juga akan meningkat.
Interpretation (A) diberikan sebagai permulaan dalam episode
1 juga. Tapi, Fortitude (F) dan Assassination (F) selanjutnya harus menjadi
hasil dari uji keberanian, daru Sword King, Alex.
Meskipun aku menyadarinya, setiap pandangan di status memicu
tawa pahit dariku. Dari Level ke Skill…
Semuanya telah diatur ulang dengan bersih.
"Aku bisa melihatnya dengan sangat jelas, Yang Mulia.
Level 1, dan job-ku adalah Hero.”
"Ooh! Bisakah Kamu memberi tahu, apa itu hero? "
"Ini adalah bonus exp 500%."
"500%!?"
Bukan hanya Raja, tapi semua orang di sekitarnya terkejut.
Dan bagaimana mungkin? Ini berarti, jika aku akan dapat
tumbuh lebih kuat, 5 kali lebih cepat daripada yang lain, terlepas dari bakat.
Jika aku mengulangi sesuatu selama satu jam, itu akan sama dengan melakukannya
selama 5 jam.
Seorang penggembala yang dikuasai, layaknya seorang hero
legenda.
“Hero-nim! Bonus exp 500% adalah hal yang sangat
menakjubkan! ”
"Benar."
"Itu bukan sanjungan, tapi kebenaran!"
Lanuvel meributkan responku yang suam-suam. Dia terus
berjalan di samping, berusaha membuatku menyadari, nilai dari bonus exp 500%.
Itulah sebabnya, aku akan menyuruhnya diam sebentar, tapi pada saat itu, Raja
tiba-tiba melonjak dari singgasananya dan berteriak dengan suara yang kuat,
dengan kedua tangan terangkat tinggi.
"Oh Hero Terpilih! Bahaya ada pada negara ini yang
terletak di dekat wilayah iblis! Aku memohonmu untuk membunuh iblis,
meningkatkan kemampuan status-mu, dan mengalahkan Pedang Raja Iblis! ”
Negara ini terbungkus masalah yang tak terhitung jumlahnya.
Pertarungan suksesi antara para pangeran, seorang bangsawan tinggi bersekongkol
dengan iblis, ratu yang dikaitkan dengan sebuah kultus, menghilangnya para
gadis desa, seorang pembunuh berantai yang aneh, kelaparan, epidemi…
Begitu banyak masalah sampai-sampai pusing.
Aku melakukan perhitungan cepat dalam pikiranku, tak
termasuk masalah yang tak berharga, yang hanya akan berakhir dalam satu kata ‘terima
kasih’. Aku memilih hanya tugas-tugas yang akan meningkatkan kekuatan tempurku,
atau memberikan manfaat moneter.
Jenis pekerjaan ini benar-benar sangat sedikit, sehingga
mereka bisa dihitung dengan tangan.
Raja menyalahkan wilayah iblis, gagal melihat kenyataan. Tapi,
negara ini memiliki banyak masalah internal, tak terkait dengan iblis.
Raja Iblis adalah pria yang sangat teliti. Dia tak mau
datang dengan tangan kosong. Dia tak pernah gagal untuk mengurus hadiahku,
setiap kali aku membunuh bawahannya. Terkadang terlalu berlebihan, sampai-sampai
membuatku merasa bermasalah.
Singkatnya, pada tingkat ini, aku tak akan dapat bekerja,
karena tak mampu memenuhi kebutuhanku.
"Yang Mulia. Tentang, berapa banyak dukungan yang akan Kamu
berikan kepadaku? "
"Mendukung?"
Raja Dumpling memiringkan kepalanya dengan bingung.
"Aku memanggilmu, Hero. Kerajaan kami telah memberikan
dukungan utama untuk menyelamatkan umat manusia. Apa lagi yang bisa kami lakukan?
"
‘Kami’ telah menyeret anjing pemburu.
Anjing pemburu akan menyelesaikan masalahnya sendiri.
Itulah yang dikatakan Raja Dumpling.
"Jadi, aku menolak. Cari saja hero lain.”
"Apa?!"
Mereka semua heran. Hmm. Ekspresi itu menyenangkanku.
“Krisis negara ini? Bukan urusanku. Kamu punya banyak cara
buruk untuk memperlakukan seorang hero. Memberi perintah dalam situasi, di mana
tak cukup hanya mengemis saja? Lihat di sini, Raja Dumpling. Aku bukan warga
negara kerajaan ini. "
"Orang celaka! Beraninya kau, pada Yang Mulia!”
Salah satu bangsawan berkobar.
Dan aku membalas ledakannya dengan pensil mekanikku.
"Ack?!"
Bangsawan yang dahinya disematkan dengan pensil mekanik
0.3mm, menjerit pendek dan jatuh dari kursinya. Inilah aku yang telah
menunjukkan belas kasihan yang cukup. Pensil itu akan menembus tengkoraknya,
seandainya kekuatanku cukup. Dan jika aku memilih untuk menjadi jahat, aku akan
mengarahkan rongga matanya, daripada dahinya yang keras.
Shiing! Shiing! Shiing!
Para royal knight yang dikejutkan oleh pensil mekanik yang
dilemparkan, menghunus pedang mereka bersamaan. Mereka mengepungku di titik
pedang dari semua sisi. Sehingga, aku tak akan bisa bergerak. Tapi, hanya itu
yang mereka lakukan.
"Mengapa kamu tak membunuhku, jika kamu bisa."
Aku mulai berjalan perlahan. Sebuah torehan dibuat di leherku
oleh salah satu bilah yang diarahkan padaku dan darah menetes ke bawah. Tapi aku
tak peduli, dan berjalan menuju tahta. Ujung pedang itu gagal masuk lebih
dalam.
Bukan karena kulit dan tulang aku keras.
"Hah?!"
"Gila!"
Para royal knight yang ketakutan, sedang mengayunkan pedang
mereka sendiri. Mereka mengepungku, mengancamku dengan pedang mereka, namun
gagal memotong satu jari pun. Mereka tegang, meneteskan keringat dingin.
Aku berbicara dengan nada riang.
"Jika seorang raja mati, sang pangeran bisa
menggantikannya. Jika pangeran itu hilang, maka sang putri akan melakukannya,
dan jika tak ada putri, maka seorang kerabat. Lalu, siapa yang akan
menggantikan hero, jika dia mati? Bagaimana Kamu akan mengambil kepala Raja
Iblis? "
Seluruh tubuhku dipenuhi luka dari keempat sisi, tidak hanya
leherku. Darah panas mengalir keluar dari lukaku, tapi itu tak membuatku takut sedikit
pun.
Orang liar ini tak layak diperlakukan dengan rendah hati.
Mereka adalah babi yang akan merangkak ke seluruh tubuhmu, jika dibiarkan
sendiri.
Para royal knight yang telah jatuh dalam kekacauan,
mengenakan penampilan gelap. Tak ada royal knight yang berharap, agar keluarga
dan kekasih tercinta mereka dibunuh atau diperbudak oleh iblis, dalam waktu
dekat… kecuali orang-orang besar seperti Alex yang tak peduli dengan dunia. Dia
adalah satu-satunya yang perlu aku waspadai.
Aku berani dengan exp-ku dalam episode 1. Aku tahu, jika
orang-orang ini tak akan pernah bisa membunuhku.
Bukan urusanku, apakah dunia fantasi ini masuk neraka atau
tidak. Tapi, jika aku mati di tanah ini, tak ada jaminan, apakah aku akan
dihidupkan kembali, atau hal-hal akan dimulai kembali seperti permainan. Aku
juga takut mati.
Tapi, aku adalah pemenang dalam pertempuran psikologis ini.
"Yang Mulia. Apakah Kamu punya kata-kata lagi untukku?"
Politik adalah kontes semangat. Orang dengan suara lebih
besar akan selalu menang.
"Hero. Aku telah memanggil mu untuk melindungi tanah
ini. Aku telah memesan pembelian katalis ajaib dari banyak bangsawan dan
pedagang, dan memerintahkan Lanuvel untuk memanggilmu ke tanah ini. "
"Begitu?"
"Kamu milik kerajaan kami!"
Demikianlah Raja Dumpling menyatakan. Logikanya adalah
logika yang bahkan tak bisa aku tertawakan.
"Aku bukan ikan. Pemilik ikan adalah nelayan yang
menangkapnya, tapi aku adalah hero. Milik kerajaanmu? Mustahil. Umumkan itu ke
dunia kenapa tidak? Lihat bagaimana kerajaan ini akan berakhir."
Para bangsawan mulai membuat keributan, termasuk dua
pangeran yang mengincar mahkota. Sang ratu yang telah dikaitkan dengan sebuah
sekte yang menyembah iblis yang lebih rendah, sepertinya memiliki banyak hal
untuk dikatakan. Tapi, dia tak berbicara tanpa berpikir.
Suasana yang aku sukai. Di sinilah aku menjatuhkan
pernyataan dengan nada ultimatum.
“Aku akan pergi ke negara yang akan memperlakukan hero
dengan baik. Tak ada gunanya, bahkan jika Kamu berhenti atau memenjarakanku.
Aku bahkan tak akan bergerak sedikitpun. Saat kebenaran muncul, jika Kamu
menindas hero, harapan manusia… itu akan menjadi akhir dari nasib negara ini.
Itu termasuk, kalian semua yang mendukung raja bodoh ini.”
Para bangsawan dan ksatria yang telah mendengarkan menelan
nafas mereka.
"Hero! Dukungan macam apa yang Kamu inginkan! ”
Raja Dumpling yang menjadi gugup, berteriak. Dia tak meminta
pendapat dari rakyatnya yang setia atau pejabat tinggi. Dia diam-diam
menyodorkan cek kosong terlebih dahulu.
Itu tak berbeda dengan menyatakan menyerah.
“Makanan, pakaian, dan akomodasi berkualitas tinggi,
peralatan, ramuan, peta militer, kekebalan diplomatik, layanan kamar…”
"layanan kamar?"
"Ini."
Dengan malu-malu, aku melambaikan jari kelingkingku.
"…"
"Dan Yang Mulia."
"Apakah masih ada lagi, oh Hero?!"
Wajah sang Raja, yang dahinya sudah semakin keriput dalam
kurun waktu singkat ini, sama kelihatannya dengan pangsit kukus yang telah
jatuh ke tanah… meskipun aku masih belum berniat membiarkannya pergi.
"Tunjukkan padaku uangnya."
Game bermain peran yang sudah Kamu tamatkan dulu, pasti
membosankan.
Mari kita masukkan kode cheat, dan berjalan hanya di jalan
berbunga.