Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V05E10P01 Jalan Pilihan

gambar


10. Jalan Pilihan (1)



"Chwiik!"

Pasukan Orc mendekati benteng Dark Elf.

Meskipun langkah mereka kadang-kadang terhambat oleh pepohonan dan bebatuan, puluhan ribu Orc sampai di tembok benteng secara bersamaan.
Para Elf menanggapi tanpa menunggu lagi:
"Wall of Fire!"
"Ice Storm!"
"Chain Lightning!"
Api menyelimuti tanah, es tajam, dan sambaran petir menghujani pasukan yang mendekat. Ratusan Orc mati, tapi terus menekan.
Ketika Orc sudah cukup dekat dengan benteng, para Elf mulai menggunakan busur mereka. Mereka menggunakan panah yang diperkuat, membekukan atau membutakan para Orc yang terkena.
Banyak jebakan tersebar di jalan mereka, lubang penuh tombak yang menelan puluhan Orc sekaligus.
Akan tetapi sebaik apapun persiapan para Elf, tak ada yang bisa menghentikan para Orc.
"Chwiiik!"
"Orc! Orc! Orc!"
Kemarahan memenuhi para Orc warrior. Mereka datang untuk membalas dendam atas semua penderitaan, kesengsaraan, dan kematian yang disebabkan oleh para Elf! Meskipun dihadapkan dengan perlawanan dan pertahanan, para Orc akhirnya mencapai tembok.
"Chwiiik! Mulai menembak!"
"Semuanya! Chwiiik! Tembak!"
Para Orc mulai menembakkan panah mereka pada para Elf. Mereka yang tak memiliki busur, melemparkan batu-batu yang dipersiapkan sebelumnya. Menyerang dari bawah sangatlah sulit, akurasi para Orc sangat berkurang, tetapi tetap saja para Elf mulai menderita kekalahan pertama mereka.
Dari suatu tempat di barisan belakang, para Orc menarik batang pohon yang besar.
Puluhan Orc mengangkatnya dan dengan usaha gabungan, mereka mengarahkan salah satu ujung batang tersebut pada tembok. Banyak Orc warrior mulai merangkak menaiki batang pohon ini. Beberapa dari mereka jatuh, tapi sebagian besar berhasil mencapai puncak.
Pertempuran sengit mulai terjadi di tembok tersebut.
Sepanjang waktu, Weed berdiri di atas batu, menonton peperangan yang terjadi di hadapannya dengan seksama. Tepat di hadapan matanya, para Dark Elf memanggil roh-roh elemen dan mengirim mereka ke pertempuran. Roh api Kasa, roh air Undine, roh angin Sylph, dan roh tanah Noum. Mereka meluncur d ilangit dan menghujani mantra sihir elemen ke tanah yang ada di bawah!
Kemanapun dia menatap, para Orc tengah bertarung. Beberapa Elf bahkan menyelinap keluar dari gerbang untuk menggunakan taktik geriliya. Kadang-kadang percikan api dari benturan senjata, benda-benda yang melayang, asap, dan teriakan, bisa terdengar dari segala arah. Ribuan Orc mati, namun korban para Elf hanya puluhan.
"Chwiiik!"
"Karichwi! Aku tak bisa menunggu lagi!"
"Ya! Mari kita menyerang! Chwiiik!"
Sejak penyerangan dimulai, Weed dan pasukannya tak bergerak sedikitpun, dan para Orc mulai semakin kehilangan kesabaran.
"Chwichik! Tetap menunggu."
Meskipun pertempuran sudah berlangsung lama, dia masih tak memimpin pasukannya ke dalam pertempuran. Para Orc tak menyukainya, tapi masih mematuhi perintahnya.
҅Ini konyol, menyerang sembarangan dalam sebuah pertempuran.҆
Weed mendesah frustasi. Meskipun para Dark Elf kalah jumlah, serangan sembarangan semacam itu pada benteng tak dapat dipahami baginya. Para Orc maju ke depan dan mendaki tembok di bawah gempuran sihir yang terus-menerus dari musuh!
Belum lagi, banyak dari mereka yang terkena flu, dan Vitality mereka sudah berkurang. Menyerbu benteng yang kokoh seperti itu, tanpa rencana perang apapun! Apa yang lebih bodoh lagi dari hal itu?
Pertempuran serius seperti ini, memerlukan rencana terlebih dulu. Jika saja Weed diberi lebih banyak waktu, dia akan memikirkan sesuatu, dan para Orc pasti telah mengambil alih benteng tersebut. Tapi sekarang, pasukan Orc telah mati kerena kebodohan mereka.
Dan jika, dia tak melakukan sesuatu dengan segera, pertempuran hanya akan berlanjut menjadi semakin ganas dan tak bisa diprediksi...
Pemandangan yang diamati oleh Weed saat ini tak bisa dibandingkan dengan pertempuran memperebutkan Benteng Odein dalam hal apapun. Skalanya sangat berbeda dan berbagai ras terlibat dalam konflik, memperkeruh situasinya.
҅Keunggulannya sudah jelas ada di pihak Dark Elf.҆
Weed dengan tenang mengamati pertempuran tersebut.
Sekilas, itu tampak seperti sudah pasti akan dimenangkan oleh para Orc. Mereka memiliki jumlah yang jauh lebih besar, dengan cepat mencapai tembok dan bergabung dalam pertempuran.
Tetapi para Dark Elf tak menyerah.
Mereka mempertahankan benteng dengan panah yang banyak dan pengaturan pasukan yang tepat. Hal itu memungkinkan para Mage dan Archer untuk bertindak dengan efesiensi maksimal. Selain kerena keuntungan besar dalam jumlah, hanya 20.000 Orc yang bisa berpartisipasi dalam pertempuran yang sebenarnya dalam satu waktu.
Jumlah itu tidaklah cukup untuk mengalahkan para Elf. Selain itu, mereka yang menembak dari bawah tak cukup membahayakan, karena sihir elemen seperti angin, menghalau sebagian besar panah mereka untuk mencapai puncak tembok.
Dengan hanya kerugian yang sedikit, Dark Elf bisa berhasil memukul mundur serangan para Orc.
"Binatang bodoh!"
"Babi! Di tembok kami, kalian akan menemui ajalmu!"
Merasakan keuntungan mereka, para Elf mengejek lawan mereka. Marah karena ejekan mereka, para Orc menekan semakin ganas dan ratusan dari mereka mati!
"Chwiiik!"
"Kalian! Pengecut! Saat aku sampai di atas sana, kita akan melihat siapa yang akan menemui ajal! Chwiiik!"
Para Orc berusaha untuk menghancurkan gerbang, mendapatkan tumpuan pada dinding, melakukan apapun untuk menerobos pertahanan Elf, tapi tak ada yang berhasil.
Dalam paruh pertama pertempuran, para Orc mengalami kerugian yang besar. Lebih dari 40.000 Orc telah tewas.
Para Elf hanya kehilangan beberapa ratus petarung. Itu adalah sebuah awal yang bagus bagi mereka, tapi masih terlalu dini untuk merayakan kemenangan. Masih ada banyak Orc yang masih hidup.
Untuk mengamankan keuntungan mereka, beberapa ratus Elf berjubah berkumpul pada salah satu menara. Mereka melambaikan tangan mereka, membisikkan sesuatu, dan akhirnya secara bersamaan berteriak:
"FLAME!"
Gelombang api yang besar ditembakkan dari menara itu. Gelombang itu begitu kuat, bahkan Weed yang berdiri di kejauhan merasakan panas pada wajahnya! Dalam sekejap api itu menelan dan mengubah ribuan Orc menjadi abu.
"Chwiik?!"
"Chwiik! Chwiik!"
Bahkan setelah melihat kekuatan seperti itu, para Orc tak kehilangan semangat bertarung mereka. Mereka masih menyerang, meskipun beberapa dari mereka memiliki ekspresi ketakutan sekarang.
Kepercayaan diri mereka pada kemenangan dengan cepat menghilang.
Pada saat itu, Weed melangkah maju.
҅Inilah saat yang aku tunggu-tunggu.҆
Dia berbalik dan menatap pada para Orc yang berdiri di belakangnya.
"Cheichwiik! Sekarang adalah giliran kita!"
"Ka...Karichwi!"
"Ini terlalu nekat, chwiik!"
Beberapa saat yang lalu, mereka dengan semangat ingin bergabung dengan pertempuran. Tapi sekarang, saran Weed tampak gila bagi mereka.
"Tidak! Chwiik! Percayalah padaku!"
10.000 Orc yang dipimpin oleh Weed bergerak ke garis depan. Para Orc yang lain dan kepala suku mereka membuka jalan untuk mereka. Mereka dengan cepat mencapai benteng dan bergabung ke dalam pertempuran, tanpa terserang oleh sihir sekalipun! Para Dark Elf kehabisan MP dan sekarang menunggu MP mereka beregenerasi.
Saat-saat yang Weed tunggu akhirnya datang.
"Maju! Serang! Chwiiiik!"




< Prev  I  Index  I  Next >