Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V05E10P02

gambar


10. Jalan Pilihan (2)



Tubuh besar milik Weed dengan mudah menaiki batang pohon dan dalam beberapa langkah dia berada di atas dinding, mengayunkan glaive miliknya.

Dark Elf terkenal karena pandangan mereka yang tajam, penguasaan busur, dan pergerakan mereka yang cepat. Dan banyak dari mereka bisa menggunakan sihir elemen. Tapi, saat MP mereka habis, busur tak punya banyak kegunaan pada jarak dekat, dan tak banyak ruang untuk bergerak di dinding yang penuh sesak.

Weed melaju ke arah kerumunan para Elf. Serangannya membunuh satu per satu musuhnya. Para Orc yang mengikutinya di dinding, melindungi punggungnya.
Dalam pertarungan jarak dekat, Dark Elf menggunakan pedang pendek dan rapier, jadi mereka dak memberi perlawanan yang berarti terhadap para Orc, setelah mereka mencapai puncak dinding.
Beberapa menit berikutnya, Weed dan para prajuritnya membunuh lebih banyak Elf daripada Orc lain, yang bergabung sejak awal penyerangan.
Itu tampak seperti jika para Orc akhirnya akan bisa mendapatkan tumpuan kuat di atas dinding. Tapi kemudian, Weed dan prajuritnya tiba-tiba melompat turun dari dinding!
"Wall of Fire!"
Tempat di mana Weed bertarung barusan telah tertelan oleh api.
"A-a-a-argh!"
"Panas! Chwi..."
Sihir tersebut dilemparkan oleh Elf Mage, tak hanya membakar para Orc, tetapi juga membakar para Dark Elf terdekat. Tak seperti manusia, para Elf sangat rasional, dan tak ragu-ragu untuk menggorbankan beberapa rekan, untuk menyelamatkan lebih banyak rekan.
Setelah menunggu sampai sihir itu berakhir, Weed mendaki kembali dinding tersebut dan masuk ke dalam pertempuran. Jika dia melihat jika Orc menurunkan HP Elf secara drastis di suatu tempat, dia segera bergegas ke sana untuk menghabisi mereka.
Dia juga tak keberatan menggunakan rekan-rekan Orc-nya sebagai perisai, dan sering menggunakan mereka untuk lolos dari sihir api yang mematikan. Pada saat yang sama, dia selalu memerintah para prajurit dari pasukannya sendiri untuk mundur ketika diperlukan.
Hanya ada satu pemikiran dalam kepala Weed:
҅Aku harus menggunakan ke-400.000 Orc secara maksimal.҆
Taktiknya adalah untuk menyerang titik lemah, dan menggunakan para Orc sebagai perisai untuk mundur! Sementara Dark Elf membunuh Orc lain, dia pelahan-lahan menadapatkan exp. Selama satu jam pertama dari pertarungan, dia menghabisi lebih dari 100 Elf, dan jika pembunuhan yang dilakukan Orc dari partynya ditambahkan, hasil akhirnya akan lebih baik. Meskipun dia tak punya waktu untuk memeriksa, dia yakin, jika reputasinya di antara para Orc telah meningkat secara drastis.
Ketika Orc yang mati mencapai 70.000, Dark Elf yang mati hanya sedikit, di atas 3000.
҅Sudah saatnya untuk mengkahirnya...҆
Masih ada sekitar 7000 Elf yang mempertahankan benteng, meskipun kebanyakan dari mereka terluka dan kelelahan. Mereka bisa bertahan hanya karena dinding tersebut. Tetapi bagaimanapun juga, mereka tetaplah para pemanah yang hebat.
Jika tak ada yang berubah, mereka mungkin bisa bertahan karena skill memanah mereka yang hebat dan menang pada akhirnya.
"Lanjutkan!"
"Hancurkan para Elf! Chwiiik!"
Orc yang tengah menunggu di bawah dinding benteng, menunggu giliran mereka untuk mendaki batang pohon tersebut. Berteriak dengan semangat, menyemangati rekan-rekan mereka yang bertarung di atas dinding. Dan kemudian seorang Orc melangkah keluar dari kerumunan dan berdiri di tepi dinding.
"Oh, itu dia!"
"Orc yang paling jelek!"
Baik Orc dan Dark Elf menatap Weed. Dan dia, bukannya kembali ke dalam pertempuran, dia melompat turun dari dinding dan menuju gerbang!
Para Orc yang berkumpul di dinding dengan penuh hormat melangkah minggir untuk membiarkanya lewat.
Sambil berjalan, Weed memegang glaive miliknya dengan tangan kirinya dan mengeluarkan patung kecil. Patung kelinci, salah satu dari 5 patung Fine Piece kecil.
"Sculpture Destruction! Biarkan ini menjadi kekuatanku."
Patung ditangannya pecah berkeping-keping dan tubuh Weed bersinar terang.
[Anda menggunakan Sculpture Destruction.
Rasa sakit dan kesedihan memenuhi hatimu, setelah menghancurkan salah satu patung Fine Piece milikmu!
-Anda secara permanen kehilangan 5 poin dari Art.
-Fame milikmu berkurang 100.
-Selama sehari, statistik Art milikmu akan ditambahkan pada Strength dengan perbandingan 1:4.
-Sculpture Mastery naik sebesar 0.1%]
Lebih dari 1000 dari Art poin diubah menjadi Strength. Dan mereka di kalikan 4 juga.
"A-a-a-ah!"
Weed berteriak dan mencengkeram glaive dengan segala kekuatannya. Tangannya yang besar dipenuhi dengan pembuluh darah yang menonjol, tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan yang tak terkendali. Pada saat itu, Weed tak tampak seperti seseorang yang bisa memahami seni patung.
Weed mendekati gerbang tersebut dan menebasnya dengan glaive miliknya.
Klaaang!
Glaive tersebut hancur berkeping-keping dan terlempar dari tangannya.
"Chwiiik?!"
"Chwichwichwik!"
Orc di sekitarnya sangat semangat.
Weed mengambil glaive yang pecah tersebut dan melanjutkan untuk memukul gerbang itu. Dengan setiap pukulan, retakan muncul di gerbang dan sekitar pukulan yang ke-10, akhirnya gerbang itu hancur.
"Whoah!"
"Gerbangnya hancur, chwiik!"
Para Orc mulai berteriak dengan semangat.
3 Elf terdekat segera bergegas ke arah kerumunan Orc itu.
"Jangan biarkan para Orc lewat!"
"Ciptakan! Ciptakan dinding baru!"
"Gunakan sihir! Kami akan menahannya!"
Ketiga Elf menyerang Weed dengan tombak. Mereka harus menyingkirkan musuh secepat mungkin, untuk memberi ruang bagi para Mege untuk menciptakan dinding baru.
"Mati."
Ujung tombak yang tajam mengarah ke arah Weed, tapi dia hanya menggerakkan tangannya sedikit, dan memantulkan senjata lawannya ke samping.
"Sekaligus! Serang!"
Tiga tombak mengarah ke satu titik secara bersamaan, tapi Weed tak lagi ada di sana.
Bahkan dengan armornya yang dipoles dan pakaiannya yang diperkuat, jika dia menerima ketiga serangan tersebut, HPnya akan jatuh pada tingkat kritis. Itu karena equipment miliknya adalah sampah!
Sepanjang waktunya sebagai seorang Orc, Weed tak bisa menemukan atau menerima hadiah apapun yang layak. Dan dia tak mau menghabiskan uang, untuk membeli atau menciptakan perlengkapan baru. Selain itu, karena peningkatan ukuran tubuhnya, menciptakan armor yang sesuai membutuhkan lebih banyak bahan.
"Chwiiik!"
Jadi, yang harus dia lakukan adalah menghindari serangan lawan. Setelah menggunakan kekuatan yang luar biasa, untuk memantulkan serangan gabungan berikutnya dari para Elf, Weed menyerbu ke depan.
HP dari Elf yang ada di tengah turun setengah, tapi Weed harus melompat ke samping lagi untuk menghindari 2 tombak yang lain.
Weed sedang bertarung dengan kemampuan tertingginya, menunjukkan skill yang menakjubkan, menghindari tombak lawan dengan jarak setipis kertas. Dia menggunakan segala yang ia tahu, baik itu yang diajarkan orang lain dan yang ia pelajari sendiri. Setiap pergerakannya penuh dengan kekuatan dan harmoni.
Sebagai hasilnya, saat Orc pertama mencapai gerbang benteng, Weed sudah mengalahkan ketiga Elf dan gerbangnya telah diduduki.
Weed tersenyum senang pada rekan-rekannya dan menggunakan Lion's Roar:
"Para Orc, chwichwiik, serang! Hancurkan! Jarah! Bunuh!"
[Anda menggunakan Lion's Roar
Fighting Spirit dari pasukan sekutu meningkat sebesar 200%.
Semua kebingunan telah dihilangkan.
Leadership meningkat sebesar 195% selama 5 menit.]



< Prev  I  Index  I  Next >