LMS_V05E10P03

10. Jalan Pilihan (3)
Para Orc yang mederita kekalahan besar sejak awal
pertempuran, kembali bersemangat tinggi!
"Chwiiik!"
"Bertarung, chwiriri!"
Pasukan tersebut menyerbu ke dalam benteng melalui gerbang
yang hancur.
Dalam situasi ini, para Dark Elf tak punya pilihan selain
mundur kembali ke desa mereka. Jalan itu penuh dengan jebakan, dan para Orc
yang berusaha mengejar mereka mengalami kesulitan. Sekali lagi, seperti di awal
pertempuran, ratusan dari mereka tewas, mungkin ribuan.
Meskipun dihadapkan dengan semua jebakan, sihir dan panah
dari para Elf, Orc terus maju! Pertempuran sekarang bergerak ke pinggiran desa,
di mana para Elf yang mundur menciptakan barisan pertahanan yang lain. Mereka
bertahan untuk saat ini, tapi mereka tak bisa membayangkan apa yang akan mereka
lakukan, saat pasukan utama Orc sampai.
"Hei, itu milikku!"
"Aku mengambilnya duluan, Chwiiik!"
Beberapa Orc mulai menjarah rumah-rumah.
Weed sedang menontonnya sambil menangis. Meskipun para Elf tak
punya banyak gold dan silver, mereka memiliki beberapa batu permata,
buah-buahan, dan kulit binatang yang langka. Jika dia menjual semuanya, dia
akan mendapatkan banyak uang!
Weed sangat iri! Tapi dia tak bisa diam saja dan ikut serta
dalam penjarahan.
Pertama-tama, dia harus menyelesaikan misi dari Order of
Freya. Untuk sampai ke kuil itu! Secepat mungkin!
Kuil Necromancer terletak di atas bukit yang tinggi.
Sementara para Orc bertempur dengan sengit melawan para Elf,
Buren, Becker, Hosram, Dale, dan para prajurit yang lain perlahan-lahan dan
dengan hati-hati mendaki pegunungan. Bahkan sebelum pertempuran di mulai, Weed
telah merencanakan jalur mereka dan memerintahkan mereka untuk mendaki.
"Huff!"
"Bertahanlah."
Para prajurit saling membantu satu sama lain dan terus mendaki
pegunungan. Karena Weed tak memiliki equipment spesial untuk kondisi seperti
ini, mereka hanya bisa mengandalkan kekuatan mereka sendiri. Dan jika para
warrior bisa mendaki dengan percaya diri, sebaliknya, para Priest dari Order of
Freya berada diambang kematian.
Satu-satunya hal yang bisa mereka andalkan adalah Vampire
Lord Tori!
Dia berubah menjadi kelelawar raksasa, dan memperhatikan
para prajurit dengan cermat, jadi tak satupun dari mereka yang mati. Dan si
Death Knight membantu para prajurit yang kelelahan.
Bahkan, jika satu orang Dark Elf kebetulan lewat d iatas
mereka pada saat itu, mereka akan berada dalam masalah. Tetapi semua Dark Elf
tengah disibukkan oleh para Orc, berkumpul di dinding mereka. Jadi, para
prajurit berhasil mencapai puncak bukit tanpa satupun korban.
"Huh. Akhirnya."
Weed sudah menunggu mereka di tempat yang sepakati.
"Kami sampai. Tak satupun yang mati. Sekarang tak ada
yang perlu dikhawatirkan."
Buren memukul dadanya dengan sungguh-sungguh, tapi Weed tak
terlalu yakin.
҅Aku lebih baik
mengandalkan para Orc.҆
Meskipun para Orc sangat bodoh, mereka memiliki jumlah yang
besar, dan dia tak mempermasalahkan kematian mereka! Tapi dia harus melindungi
para Knight, prajurit, dan Priest itu. Jika mereka mati, dia akan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari Raja.
"Cepat. Bersiap, kita akan pergi ke kuil
Necromancer."
Didampingi oleh Death Knight dan Vampire Lord, Weed
melangkah maju.
"Chwiiik! Siapa mereka?"
Ketika mereka bertemu dengan Orc lain, Weed hanya mengatakan
pada mereka:
"Mereka adalah tawananku. Jangan sentuh mereka.
Chwiiit!"
"Dia menangkap manusia di sini. Aku cemburu.
Chwiik!"
Karena Weed tetap dalam bentuk seorang Orc, semua pertemuan
acak seperti itu, dengan mudah diselesaikan.
Ketika mereka mencapai kuil, mereka melihat Elf yang mati di
pintu masuk.
Weed dan prajuritnya bergegas masuk ke bagian dalam yang
gelap dari kuil tersebut. Mereka harus bergegas, jika Orc membunuh para
Necromancer sebelum mereka, quest tersebut mungkin tak akan selesai.
Ada suasana berat dan menekan di dalam kuil itu. Lorong yang
gelap diterangi cahaya obor yang remang-remang.
"Chwiiik!"
Disuatu tempat jauh di depan, teriakan dari Orc dan
keributan benturan pedang bisa terdengar. Tampaknya ada pertempuran yang serius
antara Orc dan Dark Elf.
Weed memerintahkan pasukannya:
"Cepat. Kita harus berhasil. Bersiap untuk
pertempuran!"
"Baik, Komandan!"
Skuad itu dengan cepat bergerak maju. Sepanjang perjananan,
mereka melihat banyak hal yang berkilauan di dinding, tapi tak satupun dari
prajurit yang melambat.
҅Tujuan utama adalah
untuk menyelesaikan quest dari Order of Freya.҆
Seperti hantu, mereka melewati lorong sempit ke koridor
luas. Di pusatnya, puluhan Elf dan Orc tengah bertarung.
"Chwiik!"
"Kami akan mempertahankan tempat ini!"
Melihat situasi yang seperti itu, Weed berteriak:
"Jangan biarkan ada yang lolos, bunuh semuanya!"
Para prajurit memblokir jalan dan para Priest mengangkat
tangan mereka dan merapal mantra:
"Dengan kecantikan dari Dewi Freya yang membutakan
semua mahluk. Blind!"
Para Orc dan Elf yang dibutakan terkejut dan berhamburan.
Tetapi Van Hawk dan Tori sudah melaju kearah mereka dan kurang dari 1 menit tak
ada yang tersisa!
Melangkahi mayat-mayat itu, Weed dan pasukannya mancapai
sisi terjauh dari koridor tersebut. Did inding tersebut, menggantung peta yang
besar dari pegunungan Yuroki! Benteng Dark Elf ditandai dengan sebuah titik
hitam, dan sedikit ke timur ada titik lain, tapi berwarna merah.
"Vampire Lord Tori! Apa yang kau lakukan di sini?! Jadi
kau menyerah pada manusia... pada mereka... para Priest suci dari Order of
Freya!"
Para Necromancer berpakaian jubah hitam tak bisa menahan
keterkejutan mereka. Mereka ada 12, dan masing-masing memegang tongkat staf
tulang dan manik-manik, penuh dengan dark magic.
Weed membatalkan skill Sculptural Shapeshifting miliknya dan
melangkah maju.
"Necromancer, tempat ini akan menjadi kuburan
kalian."
Sementara dia berbicara, si Death Knight dan Vampire Lord
berdiri di sampingnya. Para Priest sudah siap menggunakan sihir mereka dan para
Knight memilih target mereka.
Sihir terkuat milik Necrimancer adalah membangkitkan Undead.
Sihir itu bisa mengubah orang mati menjadi Skeleton, Ghoul, Zombie, bahkan Undead
yang jauh lebih kuat!
"Para budak Freya... Kalian telah menghancurkan
pekerjaan kami." kata salah satu Necromancer dengan pahit.
Tak ada mayat di dekatnya dan tubuh para Orc dan Elf
terbaring jauh, tak akan menjadi bantuan melawan sebuah pasukan seperti itu.
Itu sudah jelas, jika para Dark Mage menerima kekalahan
mereka, dan siap mati tanpa pertarungan.
"Aku tahu kalian datang dengan persiapan yang matang.
Dan datang di saat yang salah. Sekarang kami tak akan bisa mengembalikan tombol
yang hilang, ke tempatnya yang tepat..." kata salah satu dari mereka,
menundukkan kepalanya.
"Barabol!" teriak Necromancer lain dengan sedih.
"Aku tak pernah percaya pada hukuman dewa-dewi, tapi
jika memang begini jadinya, maka bunuhlah aku. Aku siap."
Si Necromancer perlahan-lahan melangkah maju dan berlutut
dihadapan Weed.
"Barabol, kami bersamamu!"
Para Necromancer lain mengikuti pemimpin mereka dan
berlutut. Mereka begitu dekat, hingga para Royal Knight bisa memenggal mereka kapan
saja.
"Aku harap kalian akan menghindari kejahatan di
kehidupan kalian yang selanjutnya."
Weed menghunus pedangnya.
Dia hendak memenggal mereka, dan menyelesaikan quest dari
Order of Freya.
҅Tunggu sebentar....
Sesuatu… ada yang salah.҆
Weed memikirkan semua kejadian baru-baru ini. Setelah
menyelesaikan quest bodoh itu untuk mendapatkan profesi Legendary Moonlight
Sculptor, dia selalu mencari maksud tersembunyi dari quest tersebut! Dan sekarang
ada sesuatu yang membuatnya gelisah.
҅Sepertinya sesuai dengan tingkat kesulitan....҆
Tingkat kesulitan 'B', seperti dalam kasus Lord Tori. Quest
tersebut membutuhkan segala sesuatu yang ia miliki untuk menyelesaikannya. Dan
pada batas tertentu itu memang benar: untuk mencapai para Necromancer dia harus
melewati sekutu mereka, para Dark Elf, dan itu bukanlah tugas yang mudah.
҅Tetapi kenapa mereka
dengan tenang menerima kematian mereka?!҆