Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SCG_432

gambar

The Second Coming of Gluttony

SCG_432

 

Bab 432. Dulu, Sekarang, dan Masa Depan (1)

 

Chwaaaa…

Hujan turun seperti air terjun, dari langit hari itu.

“Ehew. Kenapa tiba-tiba hujan? Aku rasa, itu hanya keberuntunganku.”

Menatap langit yang dipenuhi awan gelap, seorang Priest mengeluh, sebelum menoleh ke belakang.

Sekitar 200 meter jauhnya, dia melihat seorang pemuda basah kuyup di tengah hujan. Meskipun dia tidak bisa melihat ekspresinya. Dia tahu, pemuda itu sedang memperhatikan mereka.

“Orang itu, dia masih mengikuti kita.”

“….”

“Bukankah sudah empat jam? Kota ini berlawanan arah…”

Priest itu bergumam, sebelum melirik ke samping. Baek Haeju berjalan dengan marah, sembari menjaga tudung jas hujannya ditarik ke bawah, untuk menyembunyikan sebagian besar wajahnya.

Priest itu bisa mendengar, jika dia terengah-engah. Sangat jarang bagi Baek Haeju untuk menunjukkan begitu banyak emosi. Karena, dia selalu mempertahankan sikap dingin dan terpisah di depan orang lain.

“Tapi serius, ada apa? Kamu, membantu orang yang membutuhkan? Bukankah motomu, hidup sendiri, mati sendiri?”

Baek Haeju tidak menjawab. Langkahnya dipercepat, seolah-olah dia tidak ingin membicarakannya.

Merasakan kemarahan Baek Haeju, Seo Yuhui menatap sesama Priest, dan memberi isyarat padanya untuk berhenti. Namun, Priest itu gigih.

“Maksudku, apakah aku salah? Aku curiga, sejak kamu pertama kali setuju untuk melakukannya, bahkan sampai menunda misi lain. Ya, imbalannya cukup bagus. Tapi, semua orang tahu jika uang bukanlah sesuatu yang kamu pedulikan. Dan kamu juga tidak menyukai Sinyoung.”

“….”

“Aku pikir kamu pasti akan menolak. Tapi, dengan sekali melihat daftar penyelamatan, kamu berubah pikiran. Seolah-olah, itu tidak cukup aneh. Semua anggota penting telah diselamatkan. Namun, kamu mencari di seluruh vila itu untuk seorang budak, yang hanya digunakan untuk menjadi perisai daging. Bahkan, Sinyoung mengira, dia sudah mati dan meninggalkannya.”

Priest yakin ada urusan yang belum selesai, antara Baek Haeju dan pria itu.

“Yang terpenting, setelah semua masalah yang kamu alami untuk menyelamatkannya… mengapa kamu menjadi begitu marah? Yuhui Unni, kamu melihat Nona Baek Haeju mencengkeram kerah pria itu, kan? Itu benar-benar membuatku takut.”

Baek Haeju berhenti dan menoleh ke priest itu.

Ketika Priest melihat ekspresi sedingin es di wajah Baek Haeju… tatapan, seolah-olah dia akan membunuhnya dengan tombak di tangannya, jika dia mengatakan satu kata lagi…

Dia dengan cepat mengangkat kedua tangannya, seolah-olah menyerah kepada musuh.

“Oke oke. Aku akan diam sekarang.”

Baek Haeju memelototinya selama beberapa detik, sebelum melanjutkan perjalanannya.

Dia bahkan tidak melirik ke arah pria yang berdiri dengan canggung di kejauhan.

Priest itu mengangkat bahu dan mengikutinya.

Jam berlalu, dan malam tiba.

Hujan lebih reda sekarang, tapi masih terus turun.

Setelah Seo Yuhui mengusir Priest, yang memprotes tentang tidur terpisah, tenda menjadi sunyi.

Hanya suara seseorang yang berbalik, dan batuk terdengar dari waktu ke waktu.

Seo Yuhui menoleh dan melirik ke belakang. Dia belum pernah melihat Baek Haeju begitu gelisah.

Faktanya adalah jika Seo Yuhui merasa curiga tentang hal yang sama, yang ditunjukkan oleh Priest sebelumnya. Dia tidak tahu keseluruhan ceritanya. Tapi dia tahu, jika Baek Haeju kesal.

“Bagaimana dia bisa tahu?”

Seo Yuhui bertanya dengan hati-hati. Dan kemudian menunggu dengan sabar, tanpa mencari tahu seperti yang dilakukan Priest itu.

“…aku membuat kesalahan.”

Setelah hening lama, Baek Haeju mendengus pelan.

“Aku tidak mengerti, kenapa dia masuk paradise sejak awal… Dan aku khawatir, seseorang mungkin telah mengetahui tentang diriku…”

Di Paradise, segala sesuatu tentang earthling yang bernama Baek Haeju palsu, bahkan nama dan penampilannya.

Di hari-hari level rendahnya, dia cukup beruntung telah menemukan harta karun pencuri hantu terkenal, yang membuat reputasi luar biasa untuk dirinya sendiri di Kekaisaran masa lalu.

Dia menemukan harta karun ini di sarang yang dihuni oleh monster raksasa. Dan, pencuri hantu itu adalah naga yang tertarik dengan budaya manusia.

Di antara harta karun itu, ada artefak yang memberi penggunanya kemampuan untuk mengubah penampilan mereka. dan, Baek Haeju memutuskan untuk menggunakannya, saat dia meninggalkan sarang naga.

Dia tidak punya pilihan.

Organisasi tempat Baek Haeju berada pada saat itu memiliki banyak musuh. karena ,tuduhan perusakan di Zona Netral dan insiden lain-lain. Dan selama ekspedisi ini, mereka semua mati, meninggalkan Baek Haeju sendirian.

Dia menyadari jika dia kembali sendirian, nasibnya akan jauh dari ideal.

Tampaknya, tepat baginya untuk menipu dunia dengan berpikir, jika dia mati di sini, bersama rekan-rekannya, dan memulai hidup baru dengan identitas baru.

Dengan begitu, dia bisa mengamankan keamanan baik di Paradise maupun di Bumi.

Maka, hari itu, Earthling baru bernama Baek Haeju lahir.

Dia bahkan tidak bisa bermimpi untuk bergabung dengan organisasi, yang mengharuskannya untuk mengungkapkan jendela status-nya meski hanya sedikit. Tapi, tidak apa-apa.

Meskipun bekerja sendiri tanpa menjadi bagian dari organisasi mana pun, Baek Haeju dengan cepat menjadi lebih kuat, dengan bantuan harta karun yang ia temukan di sarang naga.

Dia mulai membuat nama untuk dirinya sendiri, dan menempa masa lalunya sebagai seorang Earthling yang memasuki paradise pada hari-hari awal, yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.

Tentu saja, dia tidak bisa melakukan semua itu sendirian.

Orang yang dipilih Baek Haeju, untuk mendapatkan bantuan adalah Seo Yuhui.

Seo Yuhui membantu Baek Haeju membuat identitas baru, sebagai imbalan menerima bantuan darinya. Itulah awal dari hubungan mereka.

“Aku menanyakan beberapa pertanyaan padanya… tapi, dia tidak menjawabnya secara langsung… jadi sebelum aku menyadarinya, aku…”

Seo Yuhui tidak bisa menahan senyum, saat dia mendengarkan.

Untuk orang yang sedingin dan rasional seperti Baek Haeju, telah membuat kesalahan, karena marah….

Meskipun dia merasa sulit untuk percaya, dia tidak bisa tidak bertanya-tanya, tentang hubungan mereka.

“Masih hujan….”

Tapi bukannya membongkar, dia mengubah topik pembicaraan.

“Sepertinya, dia tidak memiliki jas hujan… dan dia dalam kondisi yang buruk. Mungkin berbahaya, meninggalkannya sendirian.”

“Aku tidak peduli, apakah itu berbahaya atau tidak.”

Suara Baek Haeju dingin.

“Ayolah.”

Seo Yuhui menahan keinginan untuk bertanya, mengapa Baek Haeju membantunya sejak awal… jika Baek Haeju akan mengabaikannya sesudahnya. Sebaliknya, dia membujuk dengan suara lembut.

“Tidak baik membiarkan dia terus mengikuti kita. Kita semakin dekat ke wilayah Parasite… kamu telah menyelamatkan hidupnya sekali. Aku pikir itu benar, untuk mengirim dia kembali sekarang.”

Baek Haeju tetap diam.

Hanya desahan kecil yang memenuhi tenda.

Seo Yuhui menunggu lama, sebelum perlahan bangkit.

Dia memasukkan banyak perlengkapan berkemah, kantong tidur, air, dan beberapa makanan ke dalam tas.

Dia tidak yakin tentang keadaan sebenarnya. Tapi, Baek Haeju sepertinya tidak ingin berbicara dengan pria itu, meskipun dia peduli padanya.

Jadi, dia pikir, dia akan melangkah untuk membantu Baek Haeju.

Baek Haeju jelas terguncang, yang dapat berdampak negatif pada ekspedisi yang akan dimulai.

Tentu saja, Seo Yuhui sangat ingin berhenti, jika Baek Haeju menunjukkan tanda-tanda ketidak-setujuan. Tapi, rekannya tetap diam, sampai dia meninggalkan tenda.

Pria yang mengikuti mereka, sedang duduk di bawah pohon besar untuk menghindari hujan.

Tapi, dia masih basah kuyup dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia tidak bisa menghindari hujan turun, melalui celah di antara dedaunan.

Dikombinasikan dengan raut wajahnya yang suram, membuatnya terlihat lusuh dan lemah.

Pria muda itu mengangkat kepalanya.

Melihat Seo Yuhui mendekat, dia buru-buru bangkit.

“Apakah kamu baik-baik saja?”

“YY-ya. Terima kasih…”

Dia menganggukkan kepalanya dengan tampilan gugup, dan bertanya.

“Um, tentang Seonhwa…”

“Shh.”

Seo Yuhui dengan cepat meletakkan jari ke bibirnya.

“Kamu tidak boleh menyebut namanya di sini. Ini demi dia.”

Pria muda itu mengedipkan matanya sekali, lalu mengambil dua kali.

Dari situ, dia bisa melihat, jika dia bukanlah seorang pemula yang sempurna. Tapi, akrab dengan budaya Paradise.

“Aku tidak tahu hubungan seperti apa yang kamu miliki dengannya. Tapi menurutku, lebih baik jika kamu pergi.”

“Apakah ada cara, agar aku bisa berbicara dengannya? Sepuluh menit, tidak, hanya lima menit saja. Aku sangat bingung, saat pertama kali keluar dari villa. Aku hanya ingin melihatnya!”

Pria itu memohon, tapi Seo Yuhui menggelengkan kepalanya.

“Dia bilang, dia tidak ingin melihatmu. Dan tidak ada yang bisa aku lakukan untuk itu.”

“Tolong…”

“Lebih penting lagi, Nona Haeju dan aku harus segera memasuki wilayah Parasite.”

Seo Yuhui melanjutkan dengan tenang.

“Aku tidak bisa memberi tahu kamu detailnya. Tapi, misi kami berbahaya dan mendesak. Kami tidak dapat menjamin keamananmu, jika kamu terus mengikuti kami. Tidak hanya itu, kehadiranmu juga bisa membahayakan seluruh ekspedisi, termasuk Nona Haeju.”

Dengan kata lain, dia memintanya untuk pergi. Sehingga Baek Haeju, tokoh sentral ekspedisi, dapat berkonsentrasi penuh pada misi, tanpa diganggu.

“Wilayah P-Parasite?”

Pemuda itu tampak kaget.

“Tapi, kenapa Seon… maksudku, Haeju… dalam misi berbahaya…? Dia bahkan tidak bisa membunuh serangga…”

Baek Haeju bahkan tidak bisa membunuh serangga? Tidak, pernyataan itu pasti salah.

Tertawa dalam hati, Seo Yuhui berbicara lagi.

“Aku tidak tahu bagaimana dia di Bumi. Tapi di Paradise, Nona Baek Haeju adalah salah satu yang terbaik. Dari semua Earthling, hanya beberapa yang bisa menjadi tandingannya.”

Mata pemuda itu membelalak, karena terkejut dan tidak percaya.

“Anggota lain kesal melihat Nona Baek Haeju begitu putus asa. Tentu saja, aku yakin, dia akan melakukannya sebaik biasanya, setelah dia mendapatkan kembali ketenangannya.”

“….”

“Aku mengerti kamu mengkhawatirkannya. Tapi, tidakkah kamu lihat, dia juga mengkhawatirkanmu?”

Suaranya baik, tapi tegas.

“Agar Haeju tidak khawatir…”

Pria muda itu menundukkan kepalanya dan gelisah.

Karena dia tampak seperti orang yang bijaksana, Seo Yuhui mengira, dia telah memberinya cukup penjelasan, dan menyerahkan tas yang dibawanya.

“Ambil ini dan tidurlah di sini, untuk hari ini.”

Tanpa pikir panjang, dia menerima tas itu.

Setelah merasakan kebaikan seperti itu untuk pertama kalinya, dalam waktu yang lama… dia memeluk tas itu, seolah-olah itu adalah harta karun.

“…Terima kasih.”

Setelah hening beberapa saat, pemuda itu menundukkan kepalanya.

Seo Yuhui membungkuk sebagai balasan, dan berbalik untuk pergi.

Lalu.

“Um…”

Suara ragu-ragu itu menyebabkan dia berhenti di jalurnya.

“Tolong jaga… Haeju-ku…”

Seo Yuhui berkedip.

Meskipun dia baru saja memberi-tahunya betapa kuatnya Baek Haeju, dia masih terdengar khawatir.

‘Haeju-ku.’

Suaranya dipenuhi dengan kasih sayang dan penyesalan, yang bahkan membuat hati Seo Yuhui terasa sakit sesaat.

Seo Yuhui berbalik. Apapun alasannya, dia tidak bisa berpikir buruk, tentang pria yang berdiri di depannya ini.

Dia bertanya dengan berbisik.

“Siapa namamu?”

“Hah?”

“Namamu. kamu tidak perlu memberi tahuku, jika kamu tidak mau.”

“Ah…”

Dia menggaruk kepalanya.

“…Seol.”

“Seol?”

Seo Yuhui memiringkan kepalanya.

Pria muda itu mengalihkan pandangannya, karena sedikit malu.

‘Seol?’

Dia pikir ‘Baek Seol’ terdengar terlalu mirip dengan nama perempuan. Yang berarti, dia bukan saudara laki-laki Baek Haeju. Mungkinkah dia mantannya?

Seo Yuhui bergumam dalam hati, sebelum tersenyum dan kembali ke tendanya.

Dia memberi tahu Baek Haeju, yang berpura-pura tidur… jika semuanya berjalan dengan baik dan jika pemuda itu akan pergi besok pagi, sebelum meluncur ke kantong tidurnya.

Tepat sebelum dia tertidur…

“…Maafkan aku. Dan terima kasih.”

Dia mendengar bisikan dari sisi lain tenda.

Ini adalah pertama kalinya, dia mendengar permintaan maaf dan ungkapan terima kasih dari Baek Haeju. Seo Yuhui menutup matanya sambil tersenyum.

Keesokan paginya, dia bangun saat fajar menyingsing, dan melihat jika tenda di dekat pohon besar telah menghilang, begitu pula Seol.

Sementara itu, hujan telah berhenti.

Seo Yuhui melihat sekeliling dan melihat sosok di kejauhan, dengan susah payah menuruni lereng gunung.

Meskipun dia memastikan Seol akan pergi, bukannya berbalik…

“….”

Dia menatap Seol sampai kabut pagi menelannya utuh.

‘Apa yang salah denganku?’

Aneh sekarang, dia memikirkannya.

Sejak dia menjadi Executor, Seo Yuhui menderita nafsu terus-menerus, dan menghindari kontak dengan orang lain.

Tapi kemarin, dia secara sukarela memilih untuk berbicara dengan pria, yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Bukan itu saja. Dia ingat, jika setiap kali dia melihat Seol, dia merasakan keinginan penuh nafsu yang menyiksanya, surut. Sebaliknya, kerinduan yang menyakitkan dan gelombang rasa kasihan, memenuhi hatinya.

Seperti tsunami, emosi yang baru ditemukan ini, dengan cepat menenggelamkan keinginannya. Dia merasa, seolah-olah dia telah bersatu kembali, dengan seorang anak yang telah ia temui sejak lama.

‘Aneh…’

Seo Yuhui menghela nafas dengan sedikit memiringkan kepalanya.

Untuk beberapa alasan, dia merasa sayang jika Seol pergi.

Begitulah, pertemuan pertama Seo Yuhui dan Seol Jihu pun berakhir.

***

 

Ekspedisi tersebut gagal membuahkan hasil. Tapi, semua anggotanya kembali dengan selamat. Mereka mengalami pertemuan aneh di tengah-tengah. Tapi, itu satu-satunya hal yang tidak biasa dalam perjalanan itu.

Setelah kembali, Seo Yuhui menjadi lebih sibuk dari sebelumnya. Parasite sepertinya sedang merencanakan sesuatu, karena kejadian aneh mulai terjadi di seluruh Paradise.

Seo Yuhui kembali ke Paradise bahkan setelah pension. Karena dia mendengar, jika Sung Shihyun telah hilang.

Dia tidak mengkhawatirkan Sung Shihyun. Sebaliknya, dia khawatir tentang apa yang mungkin ia lakukan kepada orang lain.

Karena itu, dia melakukan ekspedisi untuk mencari Sung Shihyun. Tapi, pria itu tidak bisa ditemukan.

“Sung Shihyun? Aku tidak tahu. Dia pergi begitu saja, tanpa sepatah kata pun.”

Dia mengunjungi Sinyoung untuk mencari petunjuk. Tapi, Yun Seohui tidak punya hal baru untuk ditawarkan padanya.

“Aku tidak berpikir, kami melakukan kesalahan padanya…. Tentu saja, beberapa orang tidak menyukainya. Tapi kamu tahu, seperti apa kepribadiannya.”

Seo Yuhui jelas tahu, tentang kepribadian Sung Shihyun, dan tidak bisa membelanya di area itu.

“Kami melakukan semua yang kami bisa untuknya. Ini disayangkan, tapi tidak apa-apa. Aku menemukan sesuatu yang lebih baik.”

Yun Seohui menyeringai.

“Hanya memikirkannya sekarang, membuatku ingin tertawa. Dia datang menerobos masuk ke kantorku di tengah malam. Dan apakah kamu tahu, apa yang ia katakan?

Dia berkata dia ingin menjadi lebih kuat dan akan melakukan apa saja, jika dia bisa berhenti menjadi pelindung daging. Orang itu, dia benar-benar hebat.”

“Siapa yang kamu bicarakan?”

“Salah satu karyawan kami. Aku pikir dia bukan siapa-siapa. Tapi ternyata, aku meremehkannya. Aku menyukai tekadnya. Aku rasa, aku tidak akan bosan untuk sementara waktu.”

Seo Yuhui bangun tanpa sepatah kata pun.

Dia sudah cukup untuk menghadapi apa adanya, dan tidak punya waktu untuk obrolan yang tidak berguna.

Waktu berlalu.

Setelah dia kembali, Seo Yuhui melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan Paradise. Tapi, semuanya tampak memburuk dari hari ke hari.

Umat ​​manusia masih acuh tak acuh terhadap Federation dan masalah-masalahnya. Dan juga, dengan bersemangat bersaing di antara mereka sendiri, untuk mendapatkan kekuasaan.

Paradise terus menuju kehancuran.

Terlepas dari keadaan ini, salah satu penghiburannya adalah earthling yang benar-benar menghargai Paradise dan terampil pada saat yang sama, mulai muncul satu per satu.

Lalu suatu hari, itu terjadi.

Sung Shihyun yang hilang, tiba-tiba muncul kembali di Paradise.

Keesokan harinya, Roe Scheherazade bunuh diri setelah menggunakan Sumpah Kerajaan. Dan, prasasti di dalam Gorad Boga menghilang.

Sung Shihyun lah yang mencurinya.

Saat itulah Seo Yuhui menyadari jika Sung Shihyun telah mengkhianati umat manusia. Dan dia sangat terkejut.

Khawatir Ratu Parasite akan bangkit kembali, Baek Haeju mulai mempersiapkan ekspedisi untuk mengambil prasasti tersebut, dan Seo Yuhui bergabung.

Ada kemungkinan besar, jika mereka akan mati dalam perjalanan misi mereka.

Yang mengejutkan, tim ekspedisi dapat mengambil prasasti tersebut, tanpa banyak kesulitan sama sekali.

Dia kemudian mengetahui, jika Earthling yang tidak dikenal telah membujuk Federation untuk menyerang Parasite… untuk mengalihkan perhatian mereka dari tim ekspedisi, saat mereka menjalankan misi mereka.

Dia juga mendengar rumor yang tidak bisa dipercaya, jika seorang pria bernama Demon Spear telah membunuh Abhorrent Charity.

“Pipster terkutuk itu…. bagaimana dia bisa tahu…?”

Baek Haeju menghela napas, mengusap dahinya. Seolah dia tahu, siapa pria dari rumor itu.

Seo Yuhui memiringkan kepalanya dengan penuh tanya.

“Pipster?”

“…Itu adalah nama panggilan.”

Nama panggilan yang lucu!

“Dia lucu seperti kelinci, saat dia kecil. Tapi, tidak lagi.”

Baek Haeju menggertakkan giginya. Tapi, Seo Yuhui tidak bisa menahan senyum.

‘Pipster, kelinci.’

Untuk beberapa alasan, dia menyukai bagaimana kata-kata ini terdengar, dan mengulanginya tanpa suara di dalam kepalanya.

Bagaimanapun, meskipun mereka telah berhasil mengambil prasasti itu. Masih terlalu dini bagi mereka untuk tenang. Mereka harus meletakannya di tempat persembunyian baru.

Namun, Parasite tidak memberi mereka cukup waktu untuk melakukannya.

Itu tidak seperti mereka lengah. Serangan itu terlalu mendadak.

Parasite melakukan serangan mendadak. Pasukannya menggunakan mantra teleportasi jarak jauh, dan muncul di tempat Baek Haeju berada.

Tujuan mereka adalah mendapatkan potongan terakhir dari prasasti itu.

Baek Haeju dan Seo Yuhui bertarung sekuat mungkin. Tapi, mereka bukan tandingan Parasite.

Keduanya, lebih rendah dari musuh dalam segala hal, terpisah satu sama lain saat bertarung.

Seo Yuhui berlari. Tapi sebagai seorang Priest, staminanya terbatas.

Tidak butuh waktu lama bagi musuh; Parasite dan manusia pengkhianat… untuk menyusulnya.

Dia akan mati. Tidak, mati adalah skenario kasus terbaik.

Melihat para pengkhianat yang terkikik di antara mereka sendiri, saat mereka mengirim pandangan penuh nafsu. Seo Yuhui secara naluriah tahu, apa yang akan terjadi selanjutnya… penghinaan yang tidak berani ia ucapkan dengan keras.

“Aku seharusnya tidak kembali.”

Seo Yuhui menutup matanya, karena dia tidak ingin lagi melihat lengan itu terentang ke arahnya.

‘Untuk apa… aku…’

Keputus-asaan menyusulnya, saat tangan orang asing menarik rambutnya dan merobek pakaiannya. Kemudian tiba-tiba, dia mendengar ledakan keras yang diikuti dengan jeritan kesakitan.

Ketika Seo Yuhui membuka matanya lagi, dia melihat tubuh-tubuh tergeletak di sekitarnya, dalam keadaan hancur dan dipukuli. Kemudian, dia melihat seorang pria dengan armor hitam, berlumuran darah dari ujung kepala sampai ujung kaki, memegang tombak sederhana di tangannya.

‘Apa yang baru saja terjadi? Siapa orang ini?’

Kemunculannya yang tiba-tiba membingungkan Seo Yuhui, ketika tiba-tiba…

Tk!

Kepala manusia jatuh dari genggaman pria itu.

Seo Yuhui melihat sepasang mata membelalak kaget, wajah berkerut kesakitan, dan mulut terengah-engah, karena ngeri.

Kepala itu milik Sung Shihyun.

“Aku berhasil membunuh Sung Shihyun…”

Pria itu mulai berbicara dengan suara pelan.

“Tapi, aku tidak bisa melindungi… Haeju…”

Mata Seo Yuhui membelalak.

“Dia seharusnya menyerahkan prasasti bodoh itu… tapi, dia mencoba melindunginya sampai akhir, dan… terjebak dalam teleportasi Twisted Kindness…”

Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi, tapi suaranya bergetar.

Setelah hening beberapa saat, pria itu menelan ludah dan berjalan menuju Seo Yuhui.

“Ada satu hal yang Haeju… minta aku lakukan, sebelum dia meninggal.”

Dari suaranya yang penuh rasa bersalah dan penyesalan. Dia bisa merasakan tekadnya untuk mengabulkan permintaan terakhir Baek Haeju, apapun yang terjadi.

“Dia memintaku untuk melindungimu. Dia bilang, kamu terjebak dalam hal ini, karena dirinya.”

Dengan wajah tanpa ekspresi, pria itu melepas jubahnya dan membungkusnya di bahu Seo Yuhui. Kemudian, dia merangkul bahunya dan membantunya berdiri.

“Aku akan melindungimu.”

“…Ah.”

Akhirnya, Seo Yuhui tersadar.

Dia menatap pria itu dengan tatapan bingung, saat dia berpaling darinya.

Dia menyadari, jika pria ini bukanlah musuhnya. Tapi dia merasa bingung, karena pria yang belum pernah ia lihat sebelumnya dalam hidupnya… tiba-tiba berbicara tentang Baek Haeju dan mengumumkan, jika dia akan melindunginya.

Pria itu sepertinya telah membunuh Sung Shihyun, setelah pertarungan sengit untuk menyelamatkan Baek Haeju. Ini berarti, dia adalah salah satu Earthling terkuat di luar sana.

“T-Tunggu…”

Tanpa pikir panjang, Seo Yuhui memanggil pria itu.

Tapi kemudian, dia tersentak karena pria itu, yang sejauh ini benar-benar tanpa ekspresi.

Pria itu tampak seperti akan menangis.

Dan…

“Mungkinkah…”

Wajah itu mengingatkannya pada kenangan lama.




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SCG_432"