Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

Overlord Side Story Part 5

gambar


OL_Side_Story_5

 

Side Story Overlord

Hari-hari Pleiades

Part 5


Setelah ini, mereka akan mencari Entoma. Jadi, Yuri mengajak Shizu dari lantai 4 ke lantai 2, lalu turun ke lantai 3. Kemudian, naik ke lantai 1, melewati lantai 2.

 Setidaknya, mereka telah tiba di permukaan. Selama perjalanan itu, mereka telah mengambil jalan pintas. Namun, mereka masih harus melalui jarak yang jauh.

Jika mereka meminta tolong kepada Shalltear, sang Guardian Floor, perjalanan itu bisa dipersingkat. Namun, Yuri kesulitan menghadapi Shalltear. Sehingga, dia bergegas meminta untuk undur diri, setelah menyapanya dengan singkat.

Tidak mungkin dia merasa nyaman, setelah ditatap seperti seekor mangsa.

Di permukaan, Yuri melihat kabin kayu.

Tugas paling penting dari anggota-anggota Pleiades yang ditempatkan di sini adalah, menyambut sang tuan yang kembali dari luar, ketika dia tak memakai cincinnya.

Tugas kedua adalah meramalkan tujuan musuh, jika ada invasi. Ditambah lagi, ketika musuh terlalu kuat, mereka diperbolehkan mati, tanpa melakukan perlawanan. 

Sebuah pengorbanan seperti ini, akan meningkatkan semangat Nazarick. Dan juga, itu membuat mereka tahu, seberapa jauh musuh mau memberikan jalan, selama masa negosiasi itu.

Contohnya, musuh mungkin akan mengklaim jika memiliki alasan yang baik, dan mungkin memiliki kekuatan untuk melawan Nazarick.

Jika demikian, mereka bisa meminta pihak lawan untuk membayar item-item yang sudah hilang dan biaya resurrects (menghidupkan kembali) dari Battle Maid yang telah tewas. Dari sana, mereka akan bisa mengamati sikap lawan.

Jika musuh benar-benar cukup kuat untuk bisa melakukan perlawanan terhadap Nazarick. Maka tergantung situasinya, mungkin saja mereka akan mengabaikan permintaan kompensasi, dan mencoba menuntut perdamaian.

Jika mereka tak memperhitungkan negosiasi dan memperhitungkan ‘give and take’. Mungkin, itu akan berakhir dengan peperangan berskala penuh. Sehingga, para ‘pengamat’ akan memperoleh keuntungan dari perjanjian tersebut.

Yuri teringat dengan nada tegas Supreme Overlord (Supreme One), saat menyerahkan perintah-perintah tersebut.

Perintah-perintah tersebut telah diberikan oleh sang tuan, yang lebih unggul daripada dua Guardian itu; Guardian Overseer (Pengawas Guardian) Albedo, dan Demiurge dari lantai 7.

Namun, Yuri tak bisa memahami, mengapa sang tuan harus berkata ‘maaf’.

Mati untuk tuan mereka, para Supreme Being, adalah kehormatan tertinggi, bagi seluruh penghuni Nazarick. Oleh karena itu, Yuri dan yang lainnya iri, dengan beberapa Guardian Floor dan Guardian Area yang tewas dengan agung, dalam peperangan terhadap para penyusup di masa lampau.

Para penyusup, yang memiliki kekuatan setara dengan para Supreme Being itu sendiri.

Battle Maid yang merupakan barisan pertahanan terakhir, tak memiliki kesempatan untuk bertarung. Namun itu menandakan, jika kaki-kaki kotor lawan tak memiliki kesempatan untuk menginjak-injak lantai 10.

Yuri lega dengan hal itu, tapi di waktu yang sama, juga agak sedih.

Dan ketika ada orang yang dengan sopan datang ke kabin kayu untuk berkunjung, tugas terakhir para pelayan adalah memberikan peringatan terakhir dengan sopan. Yang mana, itu merupakan sebuah kebaikan besar bagi para penghuni Nazarick.

Tak ada jejak seorangpun, di permukaan yang sepi ini. Meskipun, para bawahan yang lebih kuat daripada Yuri dan Shizu, berpatroli di tempat ini secara teratur. Saat ini, mereka kelihatannya tak ada di sekitar sana.

Guardian Overseer Albedo telah mendesain sistem patroli, sengaja meninggalkan celah di dalam rute patroli di permukaan, untuk menciptakan ‘kesempatan’ bagi para penyusup.

Ini dikarenakan, adanya pertimbangan, jika musuh pasti akan langsung menyerbu masuk dari segala celah kelemahan dalam sistem keamanan, ketika mereka menemukannya lalu memanfaatkannya.

Tentu saja, semua celah yang ada di dalam patroli Nazarick ini, berada dalam pengamatan dari jarak jauh. Itu artinya, kelemahan itu sebenarnya tidak ada. Dengan kata lain, ini adalah sebuah strategi, agar musuh berpikir, jika mereka telah mengeksploitasi celah itu. lalu, memancing mereka ke dalam sebuah jebakan.

Yuri berjalan ke pintu di kabin kayu, lalu mengetuknya. Dia merasakan, Entoma sedang bergerak di dalam.

Namun, Entoma tak membukakan pintu tersebut. Dia malahan buru-buru masuk ke dalam, karena suatu alasan.

Yuri memicingkan matanya, lalu membuka pintu tersebut.

‘Tidak terkunci.’

Di dalam interior kabin yang datar, dia melihat Entoma yang sedang buru-buru memasukkan sesuatu di bawah dagu, dari wajah manusianya.

Karena terkejut, wajah Yuri berubah menjadi kaku.

Pertama Lupusregina, sekarang dia...

Mengapa semua anggota Pleiades rakus sekali?

Yuri yang sebagai seorang undead yang tidak memerlukan makanan, tak memahami perasaan tersebut.

Dalam kasus Shizu, dia senang minum.

“Yu-Yu-Yuri-neesama. Apakah ada sesuatu? Masih terlalu dini untuk perubahan jam tugas. Jam tugas selanjutnya juga bukan milikmu, nee-sama.” (TL: nee-sama adalah panggilan sopan, kepada kakak perempuan)

Mungkin, dia harus mencoba menghadapi percobaan pengalihan, dari adiknya lebih hulu.

“Ya, memang benar.”

“Lalu, mengapa?”

Entoma memiringkan kepalanya.

Entoma adalah seekor serangga. Dan, wajah gadis itu bukanlah wajah aslinya. Wajah itu tak menunjukkan emosi. Jadi, tak ada cara untuk mengetahui apa yang sedang ia pikirkan, dari perubahan kecil pada ekspresinya.

Oleh karena itu, ada kalanya, dia harus menggunakan bahasa tubuh, untuk mengekspresikan apa yang ia maksud. Contohnya, dengan mengangkat bahu atau memiringkan kepala.

“Lalu…”

Entoma berpaling melihat ke arah Shizu. “…Bukankah yang di sebelah sana, adalah adik kecil kita (Shizu)?”

Yuri mendengar sebuah suara retakan, seperti benda keras yang patah.

“...Itu salah, Entoma. Kamulah yang merupakan adik kecil.”

Suara retakan yang baru saja terdengar, sekarang kembali lagi di kepalanya.

Para anggota Pleiades menyebut satu sama lain dengan saudari. Tapi sayangnya, mereka bukanlah saudari yang sebenarnya. Karena, mereka diciptakan oleh para pencipta yang berbeda.

Mereka hanya di desain sedemikian rupa.

Namun, Yuri bisa dengan percaya diri berkata, mereka saling menyayangi dan peduli satu sama lain. Seperti, saudari yang sebenarnya.

Di antara mereka, para Supreme Being telah mendesain Yuri Alpha sebagai kakak tertua. Lalu, Lupusregina Beta sebagai yang kakak kedua. Namun, agak kurang jelas untuk yang lainnya.

Solution Epsilon dan Narberal Gamma dianggap sebagai kakak ketiga.

Jika mereka didesain kembar seperti Aura dan Mare, maka masalahnya sudah selesai. Tapi, bukan itu masalahnya.

Mungkin, Solution dan Narberal benar-benar merupakan saudari kembar. Karena, mereka berdua diinterpretasikan sebagai ‘dekat dan saling menyayangi seperti saudari kembar’. Jadi, mereka menjadi sepasang saudari, yang mengabaikan senioritas.

Pertanyaannya adalah, bagaimana dengan sisa dua orang lainnya.

“Kamu yang adik kecil.”

“...Tidak, itu kamu.”

Keduanya saling menatap satu sama lain.

Bahkan, satu-satunya Supreme Being yang tersisa pun tidak tahu. Oleh sebab itu, mereka sering berdebat, tentang masalah tersebut.

Mereka telah memohon kepada Ainz-sama, untuk membuat sebuah keputusan. Tapi, Ainz-sama membalas,

“Para teman lamaku mungkin membiarkannya tak jelas, untuk suatu alasan tertentu. Aku tak bisa begitu saja membuat sebuah keputusan, tanpa mengetahui detilnya.”

Begitulah akhir kalimatnya.

Namun, mereka berdua selalu bertengkar seperti ini, karena tak ada yang ingin menjadi adik kecil.

Entoma menunjukkan tangannya dan mengancam.

Dia membuat dirinya terlihat semakin membesar, untuk membuat lawannya takut. Tapi, gerakan tersebut sama sekali tak memiliki kondisi spesial apapun. Bagi Shizu yang menjadi target intimidasi, itu tak lebih dari sebuah isyarat tubuh.

Sebaliknya, Shizu membuat pose dengan meletakkan tinjunya di bawah dagu, seperti seorang petinju. Meskipun demikian, Shizu adalah seorang pengguna senjata api, dan tak ahli dalam pertempuran melee (jarak dekat).

Di dalam pertarungan yang sebenarnya, Shizu tak akan mampu menyentuh Entoma.

Pada dasarnya, mereka hanya sedang bermain-main.

Yuri memahami hal ini. Jadi, dia tak berkata apapun, dan tak bertindak untuk menyela.

Setelah beberapa saat saling menatap satu sama lain, mereka berpaling melihat ke arah Yuri.

Mengetahui apa yang mereka pikirkan, Yuri menghela nafas dalam hati, dan berkata,

“Kalian berdua, cukup. Aku akan marah tahu?”

“Mau bagaimana lagi, karena Yuri-neesama sudah berkata demikian. Aku akan melepaskanmu kali ini.”

“...Hmph. Berkat Yuri-nee. Kamu beruntung.”

“Apa?”

“...Apa?”

Yuri memaksa tubuhnya masuk, di sela-sela antara mereka berdua, saat mereka mulai saling menatap. Jika dia tak melakukan hal ini, mungkin Yuri harus menengahi mereka berdua lagi...

‘Akan lebih baik, jika mereka tak bertarung sama sekali,’ pikir Yuri, sambil menggelengkan kepalanya.

“Entoma, kami kemari, karena ada suatu alasan. Ainz-sama telah memberiku perintah untuk melihat, apakah ada sesuatu yang membuat para Battle Maid tidak senang.”

“Tidak senang?”

Entoma memiringkan kepalanya lagi.

“Aku sama sekali tak membenci dengan apapun. Dan aku bisa memakan makanan yang lezat.”

Meskipun dia tak tahu makanan macam apa yang sedang Entoma bicarakan, Shizu diam-diam menutup mulutnya.

Dalam hati, Yuri mengerutkan dahi.

Jika saja dia tak seperti itu...

Atau lebih tepatnya, lebih baik dikatakan, jika dia memakan makanan yang aneh…

Meskipun dia ingin berkata, ‘jika tidak perlu memakan para bawahan Kyouhukou’.

Entoma melanjutkan, “Mereka renyah, seperti makanan pencuci mulut, renyah di luar dan lembut di dalam.”

Jika hanya masalah selera, Yuri masih bisa mentoleransinya.

Tapi setidaknya, bisakah dia tak mengucapkannya, sambil memegang makanan yang dimaksudkan?

Yuri memutuskan untuk tidak memikirkan hal-hal aneh semacam ini. Semua ini bisa didiskusikan lagi nanti. Dia tak bisa mencampur adukkan prioritasnya.

Yuri kemari, atas perintah Supreme One.

“…Entoma.”

“Ya.”

“Aku akan bertanya kepadamu sekali lagi. Apakah ada yang membuatmu tak puas?”

“Tidak ada.”

“Hanya itu? Kalau begitu, aku akan melaporkannya seperti itu. Meski demikian, kamu tak perlu merahasiakannya.”

“...Kalau begitu, bisakah kamu memintakan kepada Ainz-sama, apakah aku bisa membuat jaring?”

“Bukankah kamu sudah memiliki jarring, di beberapa lantai?”

“Tidak, itu hanya sementara.”

Ada beberapa jaring laba-laba raksasa di dalam Nazarick. Contohnya, di lantai 3 dan lantai 6.

Dia tahu, jika Entoma akan pergi ke tempat-tempat itu. Dan kelihatannya, salah satu jaring itu telah dibuat secara pribadi oleh Supreme Being, yang menciptakan Entoma.

Yuri menganggapnya sebagai rumah pribadi bagi Entoma. Tapi ternyata, bukan begitu.

“Sebagai permulaan, di dekat wilayah Our Lady… wilayah Grant.”

(TL: Lady Guardian Area bernama Grant)

Grant adalah salah satu dari mereka, yang memiliki level di bawah Guardian Floor. Seorang Guardian langka, yang melindungi area-area yang tersebar, di banyak lantai.

“Meskipun aku pikir tak ada masalah. Aku tak bisa membuatnya di wilayah Induk.”

“Oh begitu…”

“Lagipula, aku merasa…”

Di sekitar perut, Entoma mulai membuat gerakkan mencubit.

“Aku tak bisa makan setiap saat. Jadi, aku ingin membuat jaring untuk menangkap mangsa.”

Jika dia ingin menangkap mangsa. Seharusnya, dia tak membuatnya di bawah tanah, tapi di permukaan.

“Apakah itu artinya, pilihan pertamamu adalah kabin kayu ini?”

“Ya.”

“...Aku akan memintakannya untukmu. Meskipun demikian, aku merasa, hal itu tak akan diperbolehkan. Lagipula, tempat ini ditempati bersama-sama oleh para Pleiades.”

“Memang benar…”

Entoma berkata, dengan sedikit tanda penyesalan dari nada suaranya.

“Aku ingin lebih menatanya, secara pribadi.”

“...Jaring laba-laba lengket di rambut. Itu menyebalkan.”

Yuri setuju dengan penilaian Shizu.

Meskipun begitu, dia masih harus menyampaikan permintaan Entoma kepada sang tuan.

“Aku mengerti. Aku akan bilang kepada Ainz-sama, tentang hal ini. Jika tak ada yang lain, aku akan pergi.”

“Mm…”

Entoma berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepalanya.

“Itu saja, tak ada yang lain.”




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "Overlord Side Story Part 5"