KOB_278
Bab 278
KOB_278
Itu seharusnya menjadi taktik, untuk membingungkan dan
mengguncang pasukan musuh. Kesalahan informasi berhasil membatasi gerakan
mereka, dan menabur kekacauan di antara barisan musuh. Tapi, jika informasi
palsu itu menjadi nyata, itu akan menjadi masalah.
‘Aku belum siap.’
Baal dan Salomon adalah dua Eksistensi Puncak yang agung.
Mereka harus saling bertarung, setelah menyelesaikan
segalanya. Muyoung telah melakukan semua yang ia bisa, untuk membuat ini
terjadi. Dia telah menyembunyikan pasukannya, membubarkannya, memindahkan
mereka secara terpisah untuk menyerang musuh di kolom-kolom konvergen.
Tentu saja, kelemahan dari situasi ini adalah pasukan
Muyoung tak bisa segera terkonsentrasi.
Satu hal yang pasti.
Menghadapi Salomon dalam keadaan ini adalah ide yang buruk.
Selain itu, Muyoung dan Dantalian tak tahu banyak tentang Salomon. Apakah dia
memiliki ‘kondisi kematian’, atau bahkan ada?
Muyoung tak bisa bergerak, tanpa pengetahuan itu.
Dia memikirkan serangan Amon, niat Paimon, dan risiko yang
ditimbulkan oleh Salomon. Hanya Muyoung yang menyadari Solomon, sejak Paimon
tetap menjadi pengamat… sampai sekarang.
‘Sepeda rusak…’
Pikiran itu muncul di kepala Muyoung. Muyoung mulai berlari
dan terus berlari. Dia menghadapi Demon Lord dan melanjutkan, sebelum pendukung
mereka merasakan Muyoung. Dia tak punya rem dan bahkan tak berpikir untuk
berhenti.
Itu seperti sepeda rusak, dan Muyoung hanya memompa pedal itu
secara sembarangan.
Jadi, apakah hasilnya ditunjukkan sekarang?
Mungkin, ada efek samping pada taktik serangan kilatnya. Dia
mengira hal-hal ini bisa terjadi. Makan dengan cepat dapat mengganggu perutmu,
tetapi Muyoung tak punya waktu.
Para pendukung dan sekutunya akan menjadi lebih stabil,
seiring berjalannya waktu. Jika oposisi berantakan karena taktiknya. Mereka
segera mengumpulkan kekuatan mereka, dan menyapu lapangan.
Karena Muyoung tahu apa yang bisa terjadi, dia beroperasi
dengan cepat. Dia berhasil menggunakan keberuntungan, keterampilan, dan
elemen-elemen lain, untuk menutupi apa yang tak bisa ia persiapkan saat datang
ke sini.
Tapi, Muyoung sama sekali tak siap menghadapi Salomon.
Belum ada yang siap.
‘Sesuatu sedang dipersiapkan.’
Juga, Muyoung secara naluriah merasakan bahaya dan jika
Solomon telah menemukan sesuatu. Nalurinya berteriak untuk melarikan diri. Tapi,
ada yang aneh.
Jika Solomon yang bahkan ditakuti oleh Demon Lord,
menginginkan sesuatu dari Muyoung, dia hanya harus mengambilnya.
Tapi, Salomon tak mencoba untuk melukai Muyoung dengan
segera. Dia mungkin bersiap memanggil Diablo.
‘Salomon belum dapat menggunakan kekuatan penuhnya di
dunia ini.’
Muyoung ingat kata-kata Gremory. Jika Solomon bisa
menggunakan kekuatannya, dia tak perlu memanggil Diablo.
Lalu,
‘Salomon tidak bisa menyerangku secara langsung.’
Muyoung membuat kesimpulan sementara. Tapi, itu masih
berbahaya, jika Diablo dipanggil. Bahkan, Baal waspada terhadap Diablo. Dan
‘mustahil’ bagi Muyoung untuk menghadapinya sendirian. Tapi, masih ada waktu.
“Apa yang salah?”
Gremory bertanya, dengan suara lelah. Dia tampak terkejut, jika
Muyoung tidak bergerak. Muyoung memikirkan apa yang harus dilakukan tlebih dulu,
dan memutuskan.
“Mundurlah.”
“Mundur…?”
“Dia ada di sini.”
“Dia?”
“Salomon.”
“…!!”
Gremory tersentak. Pupil matanya melebar, dan dia tampak
heran. Tapi, dia pernah bertemu Solomon sebelumnya. Mungkin saja, bagi Gremory
untuk memberi beberapa waktu pada Muyoung, yang belum pernah menghadapinya
sebelumnya. Jika itu bahkan tak layak, mereka harus bergerak cepat.
Gedebuk!
Dia menendang tanah dan melompat. Muyoung merentangkan sayapnya
lebar-lebar, dan menembus langit. Dia meninggalkan contrail, ketika dia terbang
ke tempat Amon berada.
Ada suara gemuruh dan menabrak.
Adegan pembantaian itu mengelilingi Amon. Awan badai besar
menyebar kilat menyilaukan, dan Amon dengan cepat menembakkan bola api besar
dengan kedua tangan. Dia memanggil topan bilah angin, untuk menghancurkan
puluhan iblis yang terbang ke arahnya.
Ratusan iblis mati setiap kali salah satu mantranya
menjerit.
Setidaknya di antara pasukan Muyoung, Crimson Balrog dan
Tacan mengepung garis depan, yang didukung oleh perlindungan sihir Gremory,
sehingga musuh tak bisa menembus mereka. Tapi, Amon menunjukkan ke medan perang,
mengapa dia adalah salah satu dari Seven Demon Lord.
‘Amon adalah penguasa sihir. Jika dia takut kepada Salomon,
dia pasti telah memiliki sebuah solusi.’
Muyoung yakin jika ini benar. Sihir adalah Mystery, dan
seseorang yang menggunakan Mystery, seharusnya tak menyerah pada itu. Salomon adalah
Mystery itu sendiri. Dan bagi Amon, dia adalah seseorang yang harus diatasi.
Jika Muyoung berhasil membawa Amon, itu mungkin.
Tapi, bagaimana caranya?
“Dominasi pasti sulit.”
Muyoung telah merencanakan untuk mendominasi pada awalnya. Tapi,
tindakan Salomon tak menyenangkan. Jika Muyoung menggunakan terlalu banyak
kekuatan, upayanya dapat menyebabkan bencana.
Muyoung menarik kesedihannya.
Dengan suara dering rendah, dia membiarkan dirinyanya
meraung dan memotong ke arah Amon. Petir hitam itu terbang langsung ke Amon
dengan tabrakan dahsyat. Amon meraih itu dengan tangannya…
Itu pemandangan yang fantastis. Amon meraih petir hitam
menggeliat itu, menggunakan sarung tangan di tangannya.
‘Sarung tangan itu dibuat untuk kontrol sihir.’
Muyoung tahu itu, dengan satu pertukaran serangan. Sarung
tangan itu cocok dengan Amon, karena kemampuannya yang luar biasa. Muyoung tak
percaya jika Amon menangkap petir hitam itu.
Amon melemparkan petir hitam kembali ke Muyoung. Dengan
gemuruh yang menggelegar, Muyoung ditargetkan dengan serangannya sendiri.
Muyoung mengangkat Duka, dan mengiris petir hitam menjadi
dua. Dia mampu menahan ini, karena serangan pertama bukanlah serangan yang
paling kuat. Jika Muyoung menembakkan petir hitam dengan maksimal dan Amon
memantulkannya. Maka, dia tak akan bisa membelahnya dengan mudah.
“Jadi, kamu adalah Muyoung?”
Amon menatap Muyoung, dengan wajah penasaran. Muyoung hanya
balas menatap diam-diam.
“Bagaimana kamu menghapus ‘geis’-ku, dan mengendalikan
Enroth?”
“Apa kamu sudah tak tahu?”
Sederhana saja. Itu karena kekuatan Muyoung, kekuatan
otoritasnya lebih kuat.
Amon juga tahu itu. Dia telah mengajukan pertanyaan itu,
karena dia tak mau mengakui fakta ini. Muyoung telah menyentuh saraf Amon.
“Yah, aku tidak. Tapi…”
Amon membersihkan tangannya sekali, dan bilah angin
transparan terbentuk di sekitar Muyoung. setidaknya, ada sepuluh ribu dari bilah
angin. Muyoung terkesan, jika Amon bisa membentuk serangan luar biasa dengan
gerakan sederhana.
Post a Comment for "KOB_278"
comment guys. haha