KOB_289
Bab 289
KOB_289
Muyoung merasakan ledakan di dalam kepalanya. Dia segera
merasa kabur dan tak berdaya.
“Apakah semuanya direncanakan oleh Baal?”
Muyoung mulai mempertanyakan segalanya. Jika Baal dengan sengaja menciptakan Muyoung, dan semua yang telah ia lakukan sampai saat ini adalah untuk saat ini, itu tak tertahankan.
Muyoung berlomba untuk datang ke sini tanpa istirahat, dan
menyerahkan segalanya untuk kemenangan. Tujuan keberadaannya adalah untuk
melahirkan anomali dan menarik perhatian Solomon.
Muyoung adalah jebakan yang dipasang oleh Baal, dengan
tujuan untuk menangkap Solomon!
“Tidak.”
Saat itulah, gema kecil terdengar di kepala Muyoung.
Malaikat lain yang bersembunyi muncul saat keilahian Solomon, menggali jiwa
Muyoung.
‘Kamu bukan hanya wadah, dan kamu berjanji kepadaku, jika
kamu akan mengatasi semua cobaan dan kesulitan. Jangan kalah.”
Suara siapa ini?
Muyoung merasa rindu, seperti yang sudah lama ia dengar. Tapi,
dia tak ingat siapa itu.
“King Slayer membuat persiapan untuk membangunkanku, untukmu.
Dia telah mengucapkan Time Oath pada Solomon, dan kami mendapat waktu, berkat
itu.”
Pada saat keilahian Solomon bercampur dengan Muyoung, Time
Oath yang diberikan King Slayer pada Solomon diaktifkan. Merupakan kutukan
untuk mengurung Salomon, yang telah lolos dari batasan waktu, kembali ke
Realitas.
Kutukan itu memungkinkan malaikat waktu, Ars Paulina yang
telah tertidur jauh di dalam jiwa Muyoung, untuk bangun.
Sayap menyebar di atas kepala Muyoung, dan seorang malaikat
cantik dengan delapan sayap putih bersih itu menunjukkan dirinya.
“Ars Paulina! Kamu pasti mengerahkan kekuatanmu!”
Baal berteriak kaget, pada kejadian tak terduga ini.
“Baal, tak semuanya akan mengikuti keinginanmu.”
“Bagaimana? Apa yang bisa kamu lakukan?! Sekarang, Vessel
itu sudah ada di tanganku, dan peranmu sudah selesai!”
“Muyoung bukan hanya Vessel, tapi seseorang yang jauh lebih
mulia darimu. Dia hanya perlu mengerti.”
Ars Paulina menyatukan kedua tangannya, dan Baal memelototi
tindakannya.
“Apa? Kamu bajingan, kamu akan…!”
Dengan suara mendidih, waktu Baal dan Muyoung terhenti.
Semua cahaya menghilang dari sayap Ars Paulina, dan dia jatuh. Dia hanya bisa
menghentikan waktu sebentar, dengan kekuatan yang ia miliki.
Itu benar-benar satu-satunya kesempatan mereka.
“Tolong, menangkan seperti sebelumnya. Kamu ingin menang,
kan?”
Ars Paulina percaya, jika Muyoung akan menjadi sempurna
dengan menyerap keilahian Solomon, dan tak akan tertelan oleh Baal. King Slayer
memberikan semua yang ia miliki untuk satu kesempatan ini.
Jadi, dia terus percaya seperti orang lain.
Tiba-tiba Muyoung, Baal, dan Solomon menghilang.
‘Apa yang terjadi?’
Gremory terkejut, seperti iblis dan Demon Lord lainnya. Tapi,
perang ini tak berakhir, karena mereka telah menghilang.
“Muyoung akan kembali, karena dia adalah seseorang yang tak
akan mati, karena orang lain mencoba membunuhnya.”
Tacan mendekati mereka lebih dulu, dengan pedang di
tangannya. Dia tahu, jika garis pertempuran harus segera dibentuk saat ini.
Crimson Balrog, Hellhorse, dan unicorn, undead, termasuk
rubah dan iblis di bawah komando Gremory, juga berkumpul bersama. Mereka kalah
jumlah, tapi Gremory tak sendiri.
“Amon?”
“Jangan salah paham. Aku hanya tak ingin dijebak oleh
Solomon atau Baal lagi.”
Amon ada di pihak Gremory. Dia adalah tuan dari sihir dan
menjadi lebih kuat oleh Muyoung, yang membebaskannya dari belenggu. Amon
sekarang adalah inti dari sihir itu sendiri.
Tapi, mereka masih berada di pihak yang kalah karena tidak
ada seorang pun dari koalisi yang memihak Gremory. Hanya ada tiga puluh ribu
tentara, termasuk bawahan Amon yang bisa dilawan Gremory, dan lawan memiliki
pasukan puluhan kali lebih banyak.
“Amon! Apakah kamu mengkhianati kami?”
Demon Lord ke-8 Barbatos berbicara dengan marah, saat tanduk
kambingnya bergetar. Amon menggelengkan kepalanya, dengan dingin.
“Aku tidak pernah menjanjikan kesetiaanku pada Baal. Dia
hanya bertindak berdasarkan ketakutan kita.”
Semua Demon Lord telah menundukkan kepala mereka secara
sukarela untuk menekan rasa takut mereka, dengan setia kepada Baal.
Amon dulu sama, tapi sekarang tidak lagi. Dia tak akan
dikuasai oleh ketakutan sekarang.
“Apa kamu yakin Baal benar? Kita bukan serangga yang bisa ia
masukkan ke dalam pot, untuk kita lawan sendiri.”
Semua Demon Lord tahu apa yang diinginkan Baal. Jadi, tak
ada yang ikut campur dalam perang ini. Mereka hanya memberi perintah untuk
membasmi semua ras dan lawannya. Karena mereka tahu, Baal hanya akan mengambil
satu ras, yang akan selamat dari perang dengannya, ketika dia kembali.
Itulah sebabnya, mereka begitu putus asa. Dan Baal pernah
menjadi tiran yang kejam, karena para pengikutnya benar-benar percaya padanya.
sementara, mengkhianati Baal adalah tindakan yang benar.
“Amon, hanya dia yang bisa melindungi kita dari segalanya.
Kita tak akan kehilangan rumah kita dengan sia-sia, seperti itu lagi. Kita tidak
akan membiarkan hidup kita terinjak-injak.”
Tentu saja, Amon mengerti pikiran mereka.
Mereka merasa tak berdaya oleh musuh yang tiba-tiba muncul
suatu hari, yang menghancurkan rumah mereka, dan menyebabkan banyak kematian.
Mereka tak mau mengulanginya lagi dan mencari pelindung.
Kedua belah pihak hanya memiliki ide yang berbeda, untuk
mencapai tujuan itu.
Amon menggelengkan kepalanya, karena dia tahu kata-katanya
tak akan sampai ke mereka.
Barbatos berbicara lagi.
“Kami akan kembali ke Bumi, rumah kami! Jadi, kami akan
melenyapkan kalian semua. Kami akan menghancurkan dan mengambil semuanya untuk
kami. Jangan mengutuk kami, sebagai orang yang hina dan kejam. Kalian juga
telah merampas segalanya dari kami.”
“Ya, kamu tak bisa bertahan di sini, jika kamu normal.”
Amon mengakui keinginan dan pikiran mereka, seperti yang
dilakukan Gremory. Dia tak dapat mencela mereka, karena mengambil jalan yang
berbeda. Tapi itu terbukti, jika hanya pihak yang menang yang akan bertahan.
Mereka bersiap untuk menyerang, dan Crimson Balrog menjerit.
Mereka tak tahu siapa yang akan kembali, apakah itu Baal, Solomon,
atau Muyoung. Tapi, mereka semua terbakar, karena keinginan dan cita-cita
mereka.
Post a Comment for "KOB_289"
comment guys. haha