Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

KOB_291

gambar

Bab 291

KOB_291

“Tunggu. Aku tidak mengatakan, aku akan menyerah.”

“Kenapa aku tak bisa mengalihkan pandangan darimu?”

Bae Sungmin mengalihkan pandangannya yang kosong. Dan mereka sepertinya sedang meratapi sesuatu yang hilang. Bae Suzy menjawab dirinya sendiri, dengan pertanyaan lain.

“Kenapa aku terus menatapmu?”

“AKU…”

Bae Sungmin mencoba mengatakan sesuatu. tapi, dia menutup mulutnya lagi. Dia ingin mengungkapkan jika dia adalah ayahnya. tapi, tubuhnya mengatur batas di antara mereka. Dia sudah mati, dan Bae Suzy masih hidup.

Mereka ada di dunia yang sama sekali berbeda.

“Jika kamu tidak mau berbicara, aku akan mencari tahu. Bahkan, jika aku harus memaksamu atau bahkan Muyoung!”

Tekad Bae Suzy kembali padanya, saat dia berbicara dengan tulus. Bae Sungmin menutup mulutnya, dan meraih tongkatnya dengan erat.

‘Kamu telah tumbuh dengan baik.’

Anak-anak tumbuh dengan cepat, bahkan ketika orang tua mereka berbalik, dan melakukan hal lain. Bae Suzy adalah anak yang luar biasa, dan Bae Sungmin merasa bangga dan sedih, pada saat yang bersamaan.

Bae Suzy telah tumbuh menjadi wanita yang mengagumkan. Dan dia tak bisa bersama anaknya dalam perjalanan itu.

Dia dak akan meninggalkan medan pertempuran, sampai perang ini berakhir. Dan dia tak bisa menghentikan anaknya sekarang.

Karena itu, mereka harus menang.

Bae Sungmin mengangkat tongkatnya dan membuka pintu untuk memanggil monster yang akan bergabung dalam pertempuran.

“Apakah kamu lihat?”

Muyoung mengangkat kepalanya untuk melihat Ars Paulina, saat dia berbicara.

“Begitu banyak orang berkumpul untukmu, Muyoung. Keinginanmu menjadi kenyataan.”

“Keinginanku?”

“Kamu bilang, kamu tak ingin sendiri lagi.”

“Aku mengatakan itu padamu?”

Muyoung tak percaya, dia mengatakan itu. Ars Paulina mengangguk.

“Kamu ingin melakukan sesuatu yang lebih berarti dan mengatasi kehidupan, kematian, dan segala sesuatu di antaranya.”

“Aku… tidak ingat.”

“Apakah kamu yakin, hanya ingin melupakan? Kamu tak terbiasa dengan hal-hal semacam ini.”

Ars Paulina tersenyum. Waktu mereka telah dihentikan, dan Muyoung hanya menatap waktu yang melewati mereka.

“Bahkan jika aku tak lupa, apa yang akan berubah?”

“Tak ada. Tapi, kamu tak sendiri lagi. Kamu berhasil. Tapi, itu saja tidak cukup.”

“Aku hanya bisa menonton, karena keilahian Solomon mencoba menghapus keberadaanku.”

Keilahian Muyoung dan Solomon berbenturan, dan bergabung. Muyoung secara naluriah tahu, jika dia tak akan ada, setelah proses ini selesai.

“Maukah kamu menyerah?”

“Tidak. Tapi, tak ada yang bisa aku lakukan.”

“Bukankah kamu seseorang yang membuat jalannya, jika itu tak ada?”

“Kamu berbicara, seolah-olah kamu mengenalku dengan baik.”

“Aku sudah lama memperhatikanmu. Dan itulah sebabnya, aku tahu, kamu bingung sekarang.”

“Aku pikir, aku sudah sampai di tempat tujuan. Atau aku percaya, karena aku tak pernah berhenti sampai sekarang. Tapi, aku belajar, jika tak ada titik awal atau titik akhir.”

“Apakah itu benar? Lihat, kamu mengumpulkan mereka, bukan seperti niat Baal, tapi dengan keinginanmu.”

Muyoung melihat ke luar untuk melihat Tacan, Bae Sungmin, Crimson Balrog, rubah berekor Sembilan, Bae Suzy, dan para transendental bertempur… meskipun mereka kalah jumlah.

Semua orang berkumpul karena kemauan Muyoung, termasuk Gremory dan Amon. Muyoung adalah orang yang menggerakkan mereka, dan sekarang mereka sekarat. Hasilnya tak bisa diubah, jika dia bertindak terlambat untuk mereka, yang datang bersama untuk Muyoung.

“Tapi, apa yang bisa aku lakukan? Aku tak dapat melakukan apapun, ketika waktu telah berhenti.”

Muyoung hanya bisa berbicara tentang mereka. Dan semuanya akan berakhir, saat Baal mulai bergerak. Jaraknya terlalu besar, tapi Ars Paulina tersenyum.

“Kamu bisa melakukannya. Baal dengan sengaja hanya memberimu Ars Nova dan aku. Dan kamu membuat segalanya. Faktor-faktor unik itu akan bekerja untukmu, bahkan ketika waktu telah berhenti.”

Dia menyuruh Muyoung melakukan apa yang ia bisa.

Muyoung berpikir, tentang apa yang bisa ia lakukan, dan sesuatu yang hanya bisa ia lakukan.

‘Pedangku.’

Itu adalah senjata yang hanya dimiliki Muyoung, dan dia mengangkat pedang dalam pikirannya, karena Baal tak pernah bermaksud agar Muyoung memilikinya. Pedangnya terdiri dari 51 serangan, tapi belum sempurna.

Dia tidak membutuhkan tubuhnya untuk bergerak, tapi menerima pedangnya dan mulai membuat serangannya lagi.

Muyoung masuk jauh ke dalam dirinya, dan memperlambat aliran waktu sebanyak 128 kali. Muyoung merenung lagi dan lagi, dan fokus pada pedangnya.

‘Pilihan apa yang ingin aku buat?’

Pikirannya sampai pada hal itu, karena Solomon dan Baal memiliki tujuan mereka sendiri. Di sisi lain, Muyoung ingin melakukan sesuatu yang bermakna, daripada berusaha menjadi pahlawan.

Karena itu, dia tak segan-segan membunuh. Tapi, Muyoung sekarang harus memutuskan akhirnya. Karena, dia hanya bisa berjalan ke depan, ketika ada tujuan.

‘Aku…’

Apa yang membuat Muyoung berakting? Dia ingat lagi, jika dia ingin memperbaiki kesalahan. Begitu dia menyadarinya, dia melihat Doa Para Dewa, Ars Nova!

Itu adalah kekuatan yang dapat membuat keajaiban terjadi, dan kekuatan yang dapat digunakan oleh seseorang yang telah menyebabkan keajaiban. Muyoung menyalurkan kekuatan itu ke pedangnya. Dia bertekad untuk membuat keajaiban terjadi, jika itu diperlukan guna mengubah segalanya.

‘Aku akan menjadi dewa, jika itu perlu.’

Jika dia membutuhkan keilahian untuk menjadi orang yang bisa memperbaiki kesalahan. Maka, Muyoung akan menerimanya. Muyoung akhirnya menemukan tekad untuk melakukannya. Dan sekarang, dia akan memberikan semua yang ia miliki untuk tujuan tertentu, daripada bertahan hidup dan tekad untuk tidak digunakan oleh orang lain.

Muyoung menggabungkan pedangnya, dan jika ‘Evil Slayer’ adalah posisi lima puluh serangan, dia menekannya dan membuatnya menjadi satu serangan.

Dia menggabungkan lusinan keajaiban itu ke dalam pedangnya, dan mengayunkan Aguish di saat dia melambat. Saat itulah keilahian Salomon bereaksi. Kekuatan itu mulai menyatu dengan Aguish daripada hanya bergabung bersama.

[Anda telah mencapai ‘Sword God’ dan menjadi ‘Sword and Soul God’.]

[Anda telah mendapatkan Angel of Time Lord Class.]

[Semua title, efek, dan kelas ditambahkan bersama, untuk membuat kelas baru.]

[Kelas abadi, ‘The King of Battlefield’ telah selesai.]

Muyoung membuka matanya, setelah menyelesaikan semuanya. Dan dia berdiri sendiri. Pada saat yang sama, enam sayap hitam dan enam sayap putih berkibar, untuk memulai aliran waktu lagi.

Hyacinth gemetar. Karena dia tahu, jika dia lah raja yang sangat dicari dan ditunggunya. Dia memiliki dua belas sayap dan bentuk yang indah di balik wajahnya, yang tanpa ekspresi.

Dia lebih dari apapun yang ia bayangkan. Dan Hyacinth merasa terpesona hanya dengan melihatnya. Meskipun dia memiliki kekuatan besar untuk menipu. Tapi sekarang, dia lah yang tertipu.




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "KOB_291"