Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

KOB_292

gambar

Bab 292

KOB_292

Hyacinth merasa, jika dia bisa melakukan apa saja, jika dia mau melihat dan berbicara dengannya. Muyoung adalah rajanya. Dan dia berjanji sekali lagi, jika dia hanya akan mengikuti Muyoung.

“Rajaku.”

Hyacinth berlutut di tengah medan perang, dan aura biru segera mengelilinginya. Tak ada yang bisa mendekatinya. Seolah-ola,h dia telah menciptakan tempat perlindungan.

Crimson Balrog jatuh sambil meraung. Bahkan dengan daya tahannya, dia tak bisa bertahan, jika diserang oleh puluhan Demon Lord.

Gremory telah mendukungnya. Tapi, dia juga berada pada batasnya. Para transendental datang dengan jutaan sekutu. Tapi, ada terlalu banyak musuh yang kuat. Dan, itu adalah pertarungan yang mengharuskan kalah, sejak awal.

Gremory menggunakan sisa kekuatannya, tapi dia harus berlutut di depan pasukan besar. Mereka putus asa, mereka membutuhkan harapan apa pun untuk mengubah situasi mereka.

‘Sebuah kesempatan.’

Gremory menoleh ke arah tempat menghilangnya Muyoung, Baal, dan Solomon. Tapi, itu tak berguna, karena bahkan Muyoung tak dapat mengubah situasi ini. Dia mungkin angin, tapi bukan tornado.

Tapi, dia mendengar sayap berkibar.

“Apakah kamu menjadi tercerahkan, ketika waktu kamu terhenti? Kamu masih hanyalah sebuah ‘Vessel’. Kamu tak bisa membalikkan keadaan!”

Gremory juga mendengar suara Baal, saat mereka muncul lagi, tanpa Solomon. Dia melihatny,a di atas Baal.

“Tuan!”

“Suamiku sayang!”

Bae Suzy dan Woohee berteriak lebih dulu.

Gremory mengikutinya tanpa suara. Karena, Muyoung telah muncul lagi dalam wujud yang telah berubah. Dia memiliki dua belas sayap terang dan gelap. Muyoung mengangkat Aguish dengan wajah kosong, dan karpet hitam bergerak yang menutupi tanah, sejauh yang kamu bisa lihat.

Demon Lord Baal menghilang ketika Aguish melanda. Itu berarti, ratusan ribu iblis di pihak Baal menguap dalam sekejap, dengan satu ayunan Aguish.

“Kamu, apakah kamu sudah menyerap divinity Salomon? Itu tidak mungkin. Vessel tak bisa menjadikan divinity itu milik mereka.”

Baal berbicara dengan tak percaya.

“Hanya aku sendiri, yang memilih jalan yang akan aku lalui.”

Muyoung berbicara. Dia telah mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari divinity Salomom. Dia telah menyelesaikan gaya berpedang-nya, dan mengkristalkan tujuannya.

Karena semua kekuatan telah ditambahkan bersama untuk menjadi milik Muyoung. Nama itu tak menjadi masalah sekarang, termasuk kekuatan keajaiban dan kekuatan waktu.

“Kalau begitu, aku akan membawa itu pergi dengan paksa.”

Baal mulai berubah, menjadi wujud yang mirip dengan Diablo. Tapi, dia lebih besar dan memiliki lebih banyak tanduk.

“Aku akan menjadi sempurna dengan divinitymu. Dan menguasai semua dimensi dengan menjadi Dewa, dengan Kekuatan Tertinggi!”

Saat Baal melangkah maju, Muyoung menggumamkan [acceleration] untuk melompat ke depan. Waktu mulai mengalir 256 kali lebih cepat, yang satu tingkat lebih tinggi dari 128 kali.

Muyoung telah mencapai area yang tak bisa dilintasi King Slayer. Itu adalah wilayah dewa, dan Muyoung telah menyelesaikan impian King Slayer untuknya.

“Aku adalah King of the Battlefield.”

Muyoung berbeda dari Solomon atau Baal. Karena dia telah membuka semua kemungkinan dan mendapatkannya. King of the Battlefield telah selesai karena mereka. Dan tak ada yang bisa mengalahkan Muyoung di sini, bahkan jika lawannya adalah dewa.

Salah satu lengan Baal jatuh ke tanah, saat pedang Muyoung menyentuhnya. Aguish menari dengan mulus, dan Baal merasakan tubuhnya terkoyak, dalam gerakan lambat. Dia telah terjebak dalam waktu, saat segalanya menjadi 256 kali lebih cepat.

“Ini tak mungkin…”

“Kamu berbicara terlalu lambat.”

Muyoung menghentikan akselerasi-nya, dan tubuh Baal runtuh pada saat itu. Sementara bidak Baal berkumpul, mereka tak dapat memulihkan bentuk aslinya. Baal hanya menjadi gumpalan besar dan jelek. Karena, Aguish memberikan kutukan yang ampuh.

“Apakah kamu pikir, kamu bisa menjadi ‘mercusuar harapan’ bagi mereka? Kalian semua tak akan bertahan, karena Bumi sudah terkontaminasi! Hanya iblis yang bisa tinggal di sana!”

Baal berbicara, dan Muyoung mengangguk. Dia mengingat keseluruhan ingatan Dantalian, saat menyelesaikan divinity-nya. Muyoung melihat Bumi yang terkontaminasi dan hancur tak cocok, untuk organisme hidup.

Sementara Demon Lord percaya, jika Baal akan memurnikan planet. Dia tak memiliki kekuatan keajaiban.

Oleh karena itu, Solomon menciptakan ras iblis yang dapat bertahan hidup di mana saja, dengan mengumpulkan kekuatan dari semua ras. Inilah mengap,a Solomon mencoba menciptakan organisme baru dan lebih sempurna.

Tapi, Muyoung berbeda dari mereka.

“Aku percaya, pada semua evolusi dan kemungkinannya.”

“Kepercayaan itu tak akan menyelesaikan masalah! Kamu akan menyesali ini dan meneteskan air mata darah, saat mereka mati di depan kamu!”

Baal tahu, jika dia telah kalah. Karena semuanya berakhir, ketika dia terjebak dalam batasan waktu. Kondisi pemberantasan yang mengharuskan membunuh semua Demon Lord, tak berlaku untuk makhluk dengan divinity yang lebih tinggi darinya.

 Wajah Muyoung menjadi kaku, sebelum mengayunkan Kesedihan.

“Jangan putuskan penyesalanku.”

***

 

Perang panjang itu berakhir dengan pemberantasan Baal, dan pemusnahan semua Demon Lord di pihak koalisi. Paimon yang selama ini menjadi penonton, tak bisa menghindari pedang Muyoung.

Dia telah mengamati kematian King Slayer, Solomon, dan Baal.

Dan Muyoung menjebaknya dalam kekekalan waktu yang abadi. Itu adalah akhir yang pas bagi penonton. Tapi hilangnya Baal, menghancurkan poros yang telah menjaga dunia ini.

Dunia berguncang dan mulai runtuh. Muyoung menjadi pemandu, yang memimpin mereka. Dia bertemu seseorang yang keluar untuk menyambutnya, ketika mereka tiba di dinding Blue Temple.

“Aku telah menunggumu.”

“Merlin.”

Dia adalah Merlin yang sebenarnya, dan bukan tiruannya. Sementara alter ego-nya mencoba mengambil Muyoung sebagai murid, sekarang situasinya terbalik.

“Tuanmu sudah mati.”

“Aku hanya perlu melayani tuan yang lebih mulia.”

Merlin memiliki pendapat yang berbeda dari Solomon. Dan itulah sebabnya, dia membangun tembok dan melatih orang. Sementara banyak orang meninggal dalam prosesnya, Merlin telah memutuskan, jika mereka tak akan bertahan di dunia iblis, jika mereka tidak dapat melewati Blue Temple.

Jadi, Muyoung mengajukan pertanyaan.

“Apakah kamu tahu jalan ke Bumi?”

“Sky Mirror akan menjadi jalan.”

Baal telah menciptakan Sky Mirror. Dan sepertinya, itu adalah jalan yang menghubungkan Bumi dan dunia iblis!

Muyoung mengambil semuanya, termasuk Ark dan juga Sky Mirror. Itu mulai melayani Muyoung, ketika dia telah mendapatkan divinity Solomon. Orang-orang terkejut, melihat Merlin yang sebenarnya muncul di depan mereka. Tapi, Muyoung tidak peduli.

Merlin membuka mulutnya dengan hati-hati.

“Tapi, itu tak akan bertahan lama. Bumi telah terkontaminasi, hingga mereka tidak dapat bertahan hidup.”

“Jangan khawatir.”

Muyoung tersenyum, karena dia telah menyelesaikan persiapannya.

‘Art of Death.’

Setiap orang telah diciptakan kembali, dan itu belum semuanya. Muyoung ‘memberkahi’ mereka dengan kemungkinan, yang merupakan kemampuan terakhir yang diberikan Death Lord pada Muyoung.

Mereka akan terus menyesuaikan dan berkembang melalui peluang, yang diberikan Muyoung pada mereka. Muyoung percaya pada kemungkinan mereka.

“Kalau begitu, ayo pergi.”

Muyoung memimpin mereka di jalan yang dibuka di Sky Mirror, setelah itu selesai.

“Suamiku sayang, ayo kita pergi bersama!”

“Tuan! Siapa kerangka tua itu?”

“Tulang ayahmu…”

“Ayah?! Ayah!”

“Saudaraku! Jangan tinggalkan aku!”

“Rajaku, aku akan mengikutimu ke mana saja.”

Ada efek samping karena kekuatan dominasi. Semua yang selamat, termasuk Woohee, Bae Suzy, Bae Sungmin, Snow, Ogar, dan Hyacinth, bereaksi sama kecuali Talcan. Dia menggelengkan kepalanya saat berbicara.

“Lihatlah kekacauan yang cocok untuk King of Chaos.”




< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "KOB_292"