ARK_V19E06P07

Ark

6. Benteng Tak Tertembus (7)

Ark tiba-tiba punya ide cemerlang, dalam situasi putus asa ini.

'Tapi, metode itu membutuhkan beberapa pra-syarat. Salah satunya adalah mengumpulkan pasukan musuh di satu tempat. Masalahnya adalah, kita juga akan mengalami kerusakan. Jika operasi 100% berhasil, maka dia bisa melenyapkan musuh. Agar berhasil, pasukan kita harus masuk!’

Mata Ark cerah, saat dia menoleh dan berbisik ke JusticeMan.

"JusticeMan, tolong kumpulkan pasukan di luar, dan bawa mereka ke atap.”

"Apa? Tapi hanya ada 15 menit tersisa. Kita hanya akan bisa mendapatkan beberapa ratus orang di atap paling banyak, selama batas waktu. Selain itu, kita juga perlu bertarung dengan 800 pasukan…”

“Itu tidak masalah.”

Ark tertawa, dengan percaya diri. JusticeMan memandang Ark, dan mengangguk.

“Aku tahu dari ekspresimu, jika kamu punya rencana. Aku mengerti.”

Kemudian, JusticeMan mengirim bisikan kepada para prajurit di luar, dan memindahkan pasukan ke atap. Pokoknya, semua anggota aliansi dikumpulkan di lantai 4, sehingga tidak ada masalah memindahkan pasukan.

'Sekarang, aku harus memberi tahu Racard...'

Ark menghubungi Racard, dan dengan sungguh-sungguh memulai rencananya. Tidak, dia akan memulai. Jika operasi ini berhasil, maka dia bisa merebut tahta. Lalu, mengapa ada sesuatu yang membebani pikirannya?

'Tunggu... Saat ini kami sedang dalam pengepungan. Aku bisa memindahkan semua pasukan Dark Eden ke atap, karena anggota Hermes berkumpul di lantai 4. Tidak ada yang tertarik pada pintu kastil lagi. Mungkin… Ini kesempatan!’

Ark tiba-tiba punya ide, untuk menghasilkan uang. Kemudian, dia mengangkat kepalanya, dan berkomunikasi dengan Racard.

'Racard, beri tahu Razak untuk memindahkan belatung, ketika aku menyuruhnya.'

Setelah menyampaikan rencana ke Razak melalui Racard, Ark melepaskan dan kemudian memanggil kembali Racard ke kastil. Dan dia memberikan beberapa arahan khusus kepada Racard dan Radun. Instruksi itu adalah…

***

 

"Kikikiki. Seperti yang diharapkan dari Guru.”

Racard terkikik, dan menendang belatung.

"Sekarang, kamu belatung bodoh. Mulai dengan cepat!"

Racard berdiri di depan pintu kastil. Kemudian, belatung mulai merangkak ke pintu. Dan mereka mulai menggosok engsel pintu, dengan asam. Bahkan, engselnya terbuat dari mithril. Tapi, dengan asam dari belatung, itu langsung meleleh.

Setelah beberapa saat, semua engsel telah meleleh dan pintu bergetar. Kemudian, jatuh ke tanah dengan suara keras. Meskipun itu menangkis ratusan serangan, dengan engsel meleleh, itu hanya sepotong logam.

Racard berhasil melepas pintu, hanya dalam beberapa menit. Namun, pintu itu tidak ada hubungannya, dengan memenangkan pengepungan. Tidak perlu menyingkirkan pintu, karena pasukan Dark Eden sudah pindah ke atap. Lalu, mengapa Racard membuka gerbang?

“Sekarang giliranmu. Radun.”

-Ssak ssak ssak, ssak ssak ssak ssak!

Racard mundur dari pintu. Radun menjilat lidahnya, dan mendekati gerbang. Kemudian, dia membuka mulutnya dan mulai menelan seluruh pintu.

Benar. Ini adalah instruksi spesial yang Ark berikan pada Racard dan Radun.

Tujuan Ark bukan untuk melewati pintu, tapi pintu itu sendiri. Ark telah menyusun strategi, di mana dia pasti bisa mendapatkan tahta. Kemudian, dia memikirkan hal ini, sambil menyampaikan instruksi yang diperlukan.

Itu adalah harta yang sangat besar, yang tak seorang pun akan berpikir untuk mendapatkannya. Itu adalah pintu mithril senilai 20.000 gold.

'Pintu mithril senilai 20.000 gold adalah harta yang sangat besar. Sia-sia memiliki harta yang begitu besar membela kastil! Jika dia memenangkan pengepungan, maka dia akan menjadi Lord, tapi dia tidak akan bisa melepaskan pintu ini, bahkan jika dia menjadi Lord. Tapi, jika itu hilang di tengah-tengah pengepungan...!'

Itu adalah pemikiran Ark.

'Jika aku menjual pintu mithril, maka aku bisa mendapatkan kembali uang yang aku pinjam dari desa Lancel! Dan tidak ada orang dari aliansi Hermes atau Dark Eden, yang memperhatikan pintu. Ini adalah kesempatan sempurna, untuk mencuri pintu mithril. Aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini!'

Berakhirnya pengepungan adalah situasi yang serius. Bahkan dalam keadaan seperti itu, Ark masih berpikir tentang mendapatkan uang dari menjual pintu mithril.

Ngomong-ngomong, semua anggota Hermes ada di lantai 4, jadi tidak ada yang mengganggu Racard.

Setelah menemukan ide itu, Ark menyuruh Racard mengambil satu belatung dan pindah ke lantai 1. Dan belatung itu digunakan untuk melelehkan engselnya. Jadi, dia mendapatkan pintu mithril 100% murni.

Ukuran pintu tidak masalah bagi Radun.

-Ssak ssak ssak, ssak ssak ssak!

Radun menjentikkan lidah, dan cepat-cepat menelan pintu. Jadi, aset Ark bertambah 20.000 gold. Selain itu, uang ini adalah penghasilan yang tidak diketahui oleh siapa pun, kecuali Ark.

***

 

"Master, itu dimakan!"

'Oke, kalian semua telah mencapai 400 poin!'

Ark tersenyum, dan menghargai familiar-nya. Berkat operasi rahasia familiar-nya, Ark telah mendapatkan harta karun pintu mithril. Itu adalah harta 20.000 gold.

‘Sekarang, tinggal 8 menit lagi. Aku sudah mengumpulkan pintu dan persiapannya sudah selesai. Jadi, haruskah aku merebut tahta?'

Ark maju selangkah, dan menatap Raiden.

"Bah, kamu terlalu banyak ngobrol.”

"Apakah kamu masih akan melakukan sesuatu?"

"Benar. Dan tidak mungkin kamu bisa menghentikanku.”

“...Omong kosong!"

"Kamu pikir, aku berbicara omong kosong?"

Ark tersenyum, dan mengulurkan tangannya.

"Kamu pikir, aku berbicara omong kosong?"

Ark tersenyum, dan mengulurkan tangannya.

"Aku akan menarikmu turun dari tempat itu, dalam 5 menit ke depan!"

Raiden mulai menjadi gugup, setelah mendengar nada percaya diri Ark. Raiden tahu jika Ark adalah seseorang yang berhasil menghasilkan ide-ide cemerlang, di saat-saat yang menentukan.

Tentu saja, dia benar-benar yakin tidak ada kemenangan bagi Ark, untuk menang. Tapi, kegelisahannya tidak bisa berhenti meningkat.

'Itu mengingatkanku, dia memiliki skill untuk menghindari orang lain. Itu benar, dia mungkin akan menggunakan skill itu dalam situasi ini. Dia mungkin bermaksud untuk menembus garis pertahanan dan duduk di atas takhta, tepat sebelum pengepungan berakhir.'

---

---

< Prev  I  Index  I  Next >