LMS_V31E05P03

5. Nasib Dark Gamer (3)
Bardray menyempatkan pergi berburu, bahkan ketika
pembangunan sedang berlangsung. Dia bisa berburu lebih efesien dengan dukungan
dari guild. Dan dia melewatkan perjamuan perayaan kemenangan dari Kekaisaran
Haven untuk pergi berburu.
"Skill-skill serangannya lumayan bagus."
Bardray saat ini berada di sebuah tempat yang dihuni banyak monster.
Mereka adalah monster yang seperti tikus dengan duri di tubuh mereka, mereka
akan keluar dari dalam tanah di dungeon.
Monster-monster itu berlevel hingga 500!
HP mereka sangat tinggi, dan kulit mereka sekeras baja. Jadi,
dia menderita damage dari duri-duri tersebut, setiap kali mereka muncul.
Bardray memanfaatkan serangan satu titik yang ditampilkan oleh Weed, saat
berburu bersama para Royal Guard.
"Dia menjadi semakin kuat."
"Seperti yang diharapkan dari Bardray-nim."
Metode serangan satu titik melampaui defense monster yang
tinggi. Bardray sangat mahir dalam menggunakan metode serangan baru ini. Dia
tercengang oleh kekuatan destruktif dari serangan satu titik tersebut.
Bardray menghabiskan banyak waktu berburu bersama yang
lainnya, dan bahkan tak beristirahat untuk menunggu monster.
Jika itu adalah Weed, maka dia akan mengukir patung dan
memulihkan HP, sambil menunggu monster muncul. Tapi Bardray tak tahu apa-apa
mengenai seni atau skill memahat, dan dia hanya bisa berkembang dalam
pertempuran.
Sebaliknya, dia tertidur di tengah-tengah pertempuran, di setiap
perburuan. Tidur akan membuat pemulihan HP dan Vitality lebih cepat dari
biasanya. Meskipun pertempuran mungkin akan berlangsung lebih lama, tidur di tengah-tengah
setiap perburuan, sebenarnya mengurangi waktu yang diperlukan baginya untuk
tidur.
* * *
"Mereka semua jatuh."
Bardray berdiri sendirian di dasar pegunungan.
Mereka terus menekan untuk penyatuan kekaisaran, dan
akhirnya Kekaisaran Haven hancur. Bardray tak bisa menandingi kejayaan Weed.
Dia hanya bisa meniru gaya komando, dan metode tempur milik Weed.
"Huhuhu, aku lega. Ini adalah sesuatu yang telah aku
tekankan."
Bardray merasakan perasaan yang ringan. Untuk waktu yang
lama, dia telah setia pada Guild Hermes dan segalanya berakhir di tangan guild
yang serakah itu.
Itu adalah penyesalan. Seorang pria harus memiliki tujuan
untuk ditantang. Dan impian itu telah hancur, jadi sekarang pundaknya terasa
ringan.
Dia bisa mulai dari bawah lagi.
"Aku harus berpetualang dan mengerjakan quest."
Bardray ingin bepergian di benua dan dengan tenang menikmati
kehidupannya. Dia bisa sepenuhnya menikmati Benua Versailles, setelah membubarkan
Guild Hermes.
Ada seseorang yang perlahan-lahan berjalan ke arah Bardray.
Weed sang God of War.
Saat ini dia memiliki kekuatan yang sangat besar dan muncul
sebagai penguasa baru dari Benua Versailles. Death Knight Van Hawk dan Vampire
Lord Tori yang sering ia lihat ada di sekitar Weed juga ada di sana.
"Mau kemana kamu?"
Weed berkata dengan suara pelan tapi penuh ancaman. Suasanya
tersebut membuat Weed terasa seperti suatu eksistensi yang mustahil untuk
ditentang.
"Aku sekarang akan menjalani kehidupan dengan tenang.
Aku mengakui kekalahanku."
Bardray mengakui dengan pikiran yang jernih. Tak peduli
seberapa banyak upaya yang ia lakukan, mustahil untuk menyaingi Weed. Guild
Hermes telah hancur berantakan, sehingga mereka bukanlah merupakan musuh lagi.
Weed menggeleng.
"Aku tak bisa membiarkanmu pergi."
"Lalu..."
Bardray sudah menduga akan hal itu. Dia memiliki kemampuan
untuk mengambil kendali benua. Weed dan rekan-rekannya tak akan membiarkannya
mendapatkan peluang itu.
'Kesempatan itu bisa
datang lagi. Dan kalau aku meningkatkan kekuasaan...'
Ambisi menggelora di dalam dirinya. Tapi Weed
menginjak-injak imajinasinya.
"Equipment yang kamu pakai cukup bagus."
"Lalu..."
"Aku akan merampasnya, setelah aku membunuhmu."
Sururururung.
Weed menghunus pedangnya.
* * *
"Heeok."
Bardray membuka matanya. Tubuh-tubuh para Royal Guard sedang
beristirahat di depannya.
'Itu adalah mimpi.'
Bardray mengatur kesadarannya sambil menarik nafas
dalam-dalam. Bahkan, jika mereka adalah para Royal Guard yang telah
menghabiskan banyak waktu bersama-sama dengannya. Dia tak mau mengatakan mimpi
buruknya pada mereka. Dia harus selalu tampak kuat di depan mereka.
Bukan hanya hari ini saja, dia memiliki mimpi yang serupa. Tapi
sudah berkali-kali.
'Bukankah aku
memimpikan mengalahkannya, sejak aku bermain Continent of Magic?'
Hal itu telah mempengaruhi dirinya secara psikologis. Weed
bahkan tak mengingatnya. Tapi dia tak boleh memikirkan tentang masa lalu
sekarang ini.
'Sainganku di Royal Road...'
Ada Guild Road, Guild Black Lion, dan Black Sword
Mercenaries. Mereka lebih lemah daripada Guild Hermes dalam segala bidang.
Bardray merasa, seperti dia bisa menang bahkan jika dia
bertarung dengan pemimpin mereka secara langsung. Level, skill tempur, dan
trik-trik miilik Bardray jauh lebih kuat daripada mereka. Jika rencana
pengambil alihan benua berjalan sesuai dengan yang direncanakan, maka dia akan
bertemu dengan mereka.
Tak banyak waktu yang tersisa.
'Weed adalah orang
yang tak bisa dipahami.'
Weed selalu merupakan orang yang misterius baginya.
Dia tak pernah mendengar nama itu di awal-awal Royal Road. Tapi
secara tiba-tiba, dikejar oleh sosok brilian dengan kecepatan yang menakutkan.
Weed menyelesaikan quest-quest mustahil, tanpa bantuan dari kekuatan manapun.
Weed memiliki kualitas dari seorang petualang hebat, tapi Bardray memerintah
Guild Hermes, jadi tak ada perlunya bagi dirinya untuk khawatir.
Ada jumlah Lord yang sangat banyak di benua, hingga tak
menyisakan tempat untuk Weed. Tapi, Weed berhasil mendirikan sebuah kerajaan di
utara, di mana nyaris tak ada orang yang tinggal di sana.
Kemampuan tempur miliknya juga tak boleh diabaikan. Levelnya
memang lebih rendah, tapi Weed bisa bersaing dengan dirinya di Tambang
Melbourne.
Weed sudah pasti berbeda dengan orang lain. Sama seperti rumput
liar, dia tampaknya menjadi semakin mengerikan seiring berjalannya waktu.
Dia adalah target yang ingin dikalahkan oleh Bardray!
'Sudah pasti aku akan
bertemu dengannya lagi.'
Bardaray menantikan saat-saat itu. Dia telah menggunakan
metode serangan satu titik, milik Weed untuk menutupi titik lemahnya.
'Mungkin mimpi itu.'
Bardray memutuskan untuk menerima ketakutannya yang
tersembunyi. Jalur untuk menaklukan Benua Versailles sangat menyenangkan.
Sejauh ini, itu berkembang seperti yang direncanakan.
'Aku akan menginjak-injaknya
secara menyeluruh, ketika aku bertemu dengannya lain kali. Aku tak akan
membiarkannya menjadi semakin liar.'