Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V31E08P03

gambar


8. Bencana Tiga Kali (3)



"Kyaaaak!"
"Tiarap!"
Orang-orang secara naluriah berteriak.
"Percikannya akan menyebar ke mana-mana!"
Ada beberapa orang yang langsung bereaksi. Banyak juga orang yang hanya menonton dengan ketakutan, dan kagum. Ini adalah pemandangan yang tak pernah mereka lihat, tak peduli berapapun mereka membayar.
Namun, letusan gunung berapi benar-benar terjadi di tengah-tengah pasukan Order of Embinyu. Lava dan batu berjatuhan dan melalap para pasukan. Panas bisa dirasakan dari Benteng Odin, dan langit menjadi hitam, karena tertutup abu vulkanik.
Itu adalah suatu gunung yang ukurannya relatif lebih kecil, jika dibandingkan dengan yang lainnya. Tapi, jumlah lava yang dimuntahkan cukup banyak. Lava dan gas panas menghantam tanah di dekat gunung berapi itu. Para Demon kocar-kacir, tapi mereka terbakar dan berubah menjadi abu. Bahkan, Knight dan pasukan kavaleri dengan skill tempur yang luar biasa tak bisa menghindari bencana ini.
Laporan para penyiar menjadi semakin cepat, karena situasi yang terjadi tiba-tiba ini.
"Ah, pasukan Embinyu yang menyerang Benteng Odin telah menerima kerusakan besar. Kenapa letusan gunung berapi ini tiba-tiba terjadi?"
"Mungkin aku bisa menebaknya sedikit. Guild Cloud pasti telah mempersiapkan ini semua."
"Kalau benar begitu, tak bisakah mereka melakukan ini, sebelumnya terhadap Guild Hermes? Mungkin mereka baru saja mendapatkan relik dengan sihir... Tapi ini terlalu besar."
"Sungguh menakjubkan! Langit dan tanah pun berguncang."
"Aku tahu betul sumber di dalam Guild Cloud, tapi aku tak pernah mendengar tentang persiapan seperti ini. Bencana ini tak digunakan untuk melawan player lain. Jadi, mengapa mereka menyembunyikannya?"
"Seperti yang kamu lihat di siaran, bahkan anggota dari Guild Cloud terpana melihat letusan itu."
"Lalu, siapakah yang dapat menyebabkan letusan gunung berapi?"
Langit gelap karena abu vulkanik dan lava terbang tinggi ke angkasa. Sepasang sayap melebar dan seekor Wyvern muncul bersama seorang yang sedang menungganginya. Dia adalah orang yang paling ingin ditemui oleh setiap player di Royal Road, dia adalah God of War Weed.
Weed menggenggam Daemon Sword-nya, sambil mendekat bersama Wah3.
"Weed! Aku tahu itu Weed."
Keributan terjadi di studio.
Dia muncul di antara luapan lava bersama dengan Wyvern-nya. Dia terlihat begitu memikat dengan latar seperti itu.
"Kuwaaaaah!"
"God of War sedang membantu kita!"
Suasana kemenangan yang dramatis pun muncul di Benteng Odin, sambil mereka bersorak-sorai. Tentu saja, situasi penuh semangat kemenangan itu berbeda dari situasi yang Weed alami sendiri.
"Ya! Kiri, kiri! Lava akan muncul di sana."
"Keeeek!"
"Kali ini, lipat sayapmu. Lava menyembur dari lekukan itu. Hati-hati di sana!"
Mereka menghindari setiap lava yang memancar keluar dari gunung berapi.
Wah3 melakukan maneuver mendadak, sambil menjerit dengan wajah pucat. Dosa apa yang pernah ia lakukan, sehingga mendapat Master seperti ini?
"Wyvern itu sungguh mengagumkan."
"Keren sekali."
"Jeritannya benar-benar terdengar mengerikan dan menakutkan."
* * *

Yurin selalu mendengar rumor-rumor tentang Weed saat bepergian dengan menggunakan skill Picture Teleportation. Dia mendengar pembicaraan tentang Weed, bahkan ketika dia tak pergi ke desa atau kota. Seluruh tempat sedang gempar, karena pertempuran besar antara guild bergengsi, tapi selalu ada suasana histeris, setiap kali mereka membicarakan tentang petualangan Weed.
Tak peduli apakah pengunjung pada suatu kedai, atau player yang hendak berburu dan bertualang. Para player berlevel tinggi pun memuja Weed sebagai seorang pahlawan.
'Aku ingin tahu apa yang dilakukan Oppa hari ini.'
Yurin pergi ke sungai yang mengalir melalui kota, dan mengeluarkan jorannya. Dia mencoba untuk menikmati skill Fishing yang Zephyr pernah ajarkan padanya, tapi ternyata itu membosankan. Dia mengenakan pakaian lengkap, dengan topi kuning lebar dan cat yang berceceran pada bajunya untuk pergi memancing!
'Oppa baik-baik saja.'
Yurin tak khawatir terhadap Weed. Weed adalah tipikal orang yang ingin tinggal sendirian di pulau terpencil karena semuanya gratis!
Flora dan fauna di pulau tersebut akan mendapatkan kesulitan, jika Weed tinggal disana.
Dia ingin tahu jenis wanita macam apa yang bertemu dengan Weed, karena wanita itu mungkin akan menjadi saudara iparnya.
'Hwaryeong-unni adalah gadis yang baik.'
Kandidat pertama adalah Hwaryeong yang sering berada di party-nya. Dia sangat menarik, dan dia tak menutup-nutupi jika dia naksir Weed. Yurin pernah bertanya pada Hwaryeong, mengapa dia menyukai Weed.
"Weed-nim adalah tipe ayah rumahan. Dia bisa mencuci pakaian, bersih-bersih, dan juga memasak beras dengan baik. Rasa kepiting kukus yang ia masak tempo hari sangatlah sempurna!"
Tentu saja, tipe ayah rumahan bukanlah satu-satunya alasan, tapi Hwaryeong paling menyukai hal itu pada Weed.
Yurin juga merasa jika Seoyoon adalah pilihan yang tepat. Rumor menyebar di universitas tentang Seoyoon yang berpacaran dengan Weed. Dan itu terkonfirmasi, setelah Seoyoon pindah ke sebelah rumahnya. Yurin merasa jika Seoyoon adalah seorang wanita yang kurang pandai bersolek, tapi dia sudah memiliki berkah Tuhan berupa kecantikan sempurna.
'Wajahnya benar-benar... Dengan wajah seperti itu, dia bahkan bisa memilih aktor tampan ataupun putra bangsawan untuk dinikahi.'
Dia bertanya-tanya mengapa Seoyoon begitu tertarik pada Weed, bahkan dia membuatkan bekal makan siang untuk kakaknya.
'Aku mendengar rumor tentang pemerasan.'
Bahkan, adiknya meragukan hubungan antara mereka berdua. Ketika Yurin bertemu mereka di Morata, kakaknya terlihat begitu datar saat berada di samping Seoyoon. Kemudian, Seoyoon berbicara dengan suara yang jelas.
"Aku tak hidup dari penampilan seorang pria."
Tapi, itu masih tak masuk akal bagi Yurin. Secara obyektif, hubungan itu bukan hanya tentang penampilan. Tapi, ada juga berbagai hal lain yang mempengaruhinya. Seoyoon memiliki level yang lebih tinggi darinya di Royal Road. Seoyoon tak kalah pada berbagai aspek.
"Bagaimana jika kamu menikahinya kelak, Oppa tak bisa mendapatkan pekerjaan, dan hanya bermain game di rumah?"
"Kamu berbicara tentang uang, kan? Akulah yang akan mendapatkannya."
"Ketika membina rumah tangga, ada banyak hal yang harus diselesaikan dengan kekuatan."
"Seorang wanita juga bisa menggunakan kekuatannya."
"Bahkan, ketika melahirkan anak?"
"Aku akan melahirkan banyak anak dengan baik."
"...."
Yurin hanya bisa mengangguk. Dia memiliki begitu banyak hal yang ingin diutarakan, tapi tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Dia merasa jika Seoyoon terlalu menyedihkan.
* * *

"Inilah jumlah imbalan yang dijanjikan."
"Huhu, aku tak ragu."
Weed bertemu dengan utusan dari guild untuk menerima pembayaran kontrak. Adalah suatu hal yang tak pantas, jika dia menggunakan Great Disaster Nature Sculpting pada Order of Embinyu secara cuma-cuma. Dia membuat kontak di atas penderitaan guild akibat serangan dari Order of Embinyu, dan Guild Cloud pun dengan cepat menerima tawarannya.
Tugasnya di Benteng Odin telah selesai dengan sukses. Pasukan Order of Embinyu mengalami kerusakan besar dari letusan gunung berapi, dan moral mereka sudah hancur. Guild Cloud tak melewatkan kesempatan ini, lantas mereka meninggalkan pintu gerbang untuk menghancurkan pasukan Order of Embinyu.
Weed juga menewaskan 100 Dark Knight, saat mengendarai Wah3. Moral para prajurit meningkat setiap kali Wyvern muncul di atas medan perang. Pasukan Order of Embinyu menjadi kacau dan tersebar, sehingga Kerajaan Britten Alliance tak perlu khawatir tentang ancaman mereka untuk saat ini. Kemenangan besar ini disiarkan, dan Guild Cloud bisa mendapatkan kembali kepercayaannya.
Jubah Weed berkibar sambil menunggangi Wah-sam.
"Huhuhu, maka selanjutnya..."
"Permisi, tolong tunggu sebentar."
"Hah?"
"Ada sebuah gunung di depan Benteng Odin. Aku harap kamu menyingkirkan itu sebelum pergi."
Gunung yang sebelumnya setinggi 400 meter, kini meningkat menjadi 890 meter setelah ledakan. Lava masih mendidih dan asap naik, sehingga tampaknya gunung itu masih berbahaya.
"Gunung ini baik untuk kesehatanmu. Orang harus hidup dekat dengan gunung."
"Apa yang sedang kamu katakan....?"
"Wah3, ayo kita pergi. Hiyah!"
"...."



< Prev  I  Index  I  Next >