Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V33E01P05

gambar


1. Perang Armada Laut Geng Bubur Rumput (5)



Geomchi, para instruktur dan praktisi telah memulai Martial Artist Master Quest dan sudah mencapai tahap ke-7.
"Isi dari quest ini cukup rumit. Kita harusnya bisa membunuh semuanya. Aku sama sekali tak mengerti."
"Beritahu aku soal itu. Tinggal penggal saja leher mereka, Master-nim."
Pukul dan bunuh, bakar dan bunuh, injak mereka dan bunuh. Seorang Martial Artist menggunakan berbagai macam senjata, dan tubuh mereka untuk mengalahkan musuh. Banyak orang datang untuk mengerjakan Master Quest sehingga quest kelompok juga muncul.
[Bandit Gunung Mangkuk
Setelah kematian Raja Kerajaan Dale, para bandit banyak berkumpul di Gunung Mangkuk.
Mereka terdiri dari sebuah pasukan knight dan infantry, dan memberikan kerusakan yang besar pada kota-kota di sekitarnya.
Kalahkan para bandit di Gunung Mangkuk.
Tingkat Kesulitan:
Martial Artist Master Quest.
Persyaratan Quest:
-Weapon Mastery Level 7 tahap Advanced.
-Anggota party maksimal terdiri dari 12 orang.]
Martial Artist Master Quest bukan hanya bertarung dengan berbagai macam musuh.
Geomchi5 telah memberitahu mereka sebuah ringkasan perkiraan. Jadi Geomchi, para instruktur, dan praktisi dapat dengan mudah maju.
"Sangat menguntungkan, jika bisa makan sambil bertarung."
"Sudah aku duga, terasa lebih nyaman menggunakan tubuh ketimbang kepalaku."
"Kelas kita benar-benar pilihan yang tepat. Kita tak perlu bersusah payah."
"Orang-orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar atau PNS sangat menyedihkan. Jadi bagaimana kalau mereka memiliki sebuah gaji yang stabil dan tinggi. Mereka tak pernah mengejar babi hutan dengan tangan kosong."
Hal itu membuat Geomchi2 mengingat masa kecilnya.
Temannya di sekolah dasar dulu, memakai komputer dan mengikuti pelajaran tambahan. Tapi dia berlatih menghancurkan botol dengan tangan kosong. Selama sekolah berlangsung, pelajaran olah raga adalah yang dia rasa yang paling nyaman.
Dadanya serasa akan meledak, setiap kali dia menendang bola. Dia akan was-was dan menyusut saat tiba pelajaran Bahasa Inggris, matematika, dan sains. Belakangan ini dia menjadi depresi hanya dengan melihat papan tulis.
"Akhir-akhir ini sangat rusuh. Musuh telah menyerang Kerajaan Arpen yang merupakan aturan maknae/pemuda."
"Ya, Master-nim."
"Mereka adalah Guild Hermes."
Berita perang di utara merupakan topik yang panas yang bahkan Geomchi, para instruktur, dan praktisi telah mendengarnya.
'Itu menjadi hal yang mendesak dengan cepat.'
Mereka ingin secepatnya kembali ke Kerajaan Arpen. Para Geomchi sangat populer di kalangan gadis-gadis, setelah melakukan pertempuran besar. Itu adalah perasaan yang disebabkan saat mereka mengerahkan segalanya ke dalam pertempuran. Mereka takkan bisa melupakan perasaan menggembirakan, saat mereka mengalahkan Barkhan dan Immortal Legion.
'Aku sudah tak memiliki apa-apa lagi. Setidaknya, aku harus menangkap seekor naga untuk menikahi seseorang.'
'Jika aku menguasai Weapon Mastery, bisakah aku mendapatkan pacar? Apa aku harus mencapai level 600 dulu?'
Mereka sama sekali tak memiliki solusi dalam kehidupan, kecuali menjadi lebih kuat. Meskipun Geomchi dan Geomchi2 memilki pacar, mereka masih tetap memiliki ketertarikan untuk ikut dalam peperangan di Kerajaan Arpen. Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk memamerkan kekuatan mereka, dihadapan pacar mereka.
"Hum hum, benar-benar tindakan tercela. Sampai saat ini, dia hanya bertarung dengan sembrono. Apa kita tak pergi untuk membantu Weed?"
"Tidak. Kali ini tak masalah. Pinalti kematian merupakan hal yang sepele, daripada dipanggil seorang Master."
"Maknae terlalu sopan."
"Beritahu aku. Seharusnya dia menyelesaikan ini sendirian. Jika dia kalah jumlah, maka dia harusnya bertarung bersama orang lain."
"Hidup takkan selamanya menyenangkan, tanpa perselisihan internal."
Para Geomchi ingin bergegas pergi ke utara. Faktanya, ada alasan sederhana mengapa Weed tak memanggil para Geomchi. Matanya bisa melihat situasinya.
Itu juga merupakan alasan yang sama, mengapa dia tak mengerahkan mereka ke Roderick's Labyrinth.
-Mereka lebih kuat dari kita. Tapi, kita tak boleh menunjukkan kelemahan.
-Aku mengerti, Master-nim!
-Kita harus melindungi para Priestess Order of Freya. Serang!
-Wahhh!
Mereka akan dengan tak sabar berlari ke arah para Demon Soldier dan akan hancur lebur!
Strength dan Resistensi milik para Demon terhadap pengguna pertarungan jarak dekat merupakan masalah. Tapi, ketidak-mampuan mereka untuk dipimpin sangat fatal.
Para Geomchi juga menginjakkan kakinya ke medan pertempuran.
-Kami telah menghadapi Barkhan, Immortal Legion, dan Bone Dragon.
-Wahhh!
Segera setelah mereka menyadari pasukan Kekaisaran Haven, para Geomchi menyerang.
-Unit Mage, unit Archer! Bidik!
-Bidikan selesai.
-Tembak saat mereka mendekat.
-Mereka berlari dalam garis lurus.
-Konsentrasikan serangan kalian!
Sususung!
Kwa kwa kwa kwang!
Peng!
Kuaaang!
Para Geomchi dibasmi!
Mereka memang kuat, tapi kemungkinan mereka untuk dikalahkan sangat tinggi. Sebagai tambahan, dia harus meninggalkan makanan yang benar-benar lezat untuk penutup.
"Seluruh tubuhku sakit. Kita seharusnya tak boleh membiarkan stress memuncak… Hei semuanya."
"Ya. Master-nim."
"Ayo kita mengerjakan quest. Geomchi3, apa isi dari quest yang selanjutnya?"
"Kalau begitu... baru-baru ini telah terjadi insiden para penduduk menghilang, dan kita harus menyelidiki penyebabnya."
"Katakan secara sederhana."
"Kita harus pergi ke sebuah sarang, dan membunuh semuanya."
"Ayo pergi!"
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >