Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V35E02P02

gambar


2. Penaklukan Metapeia (2)



Namun sayangnya, skill para Mage masih bertahan pada level 3 tingkat Intermediate. Tidaklah mudah untuk menaikkan kemampuan skill sihir, karena mereka perlu belajar berbagai macam jenis sihir. Jumlah sihir yang dapat dipelajari di kota gurun sangatlah terbatas. Jika mereka tak berkelana, maka pengetahuan sihir seorang Mage sangatlah terbatas.
"Percayalah pada rekanmu. Dan aku akan menuntunmu."
"Jika aku berkelana, maka Mana-ku akan meningkat, dan aku akan mendapatkan pencerahan baru."
"Apakah kamu mencoba untuk pergi dari sini?"
"...."
"Apakah kamu berencana untuk tak kembali ke padang gurun? Kamu dapat belajar sihir di lingkungan yang luas, dan melakukan penelitian sihir pada seorang ratu yang cantik."
"...."
"Bekerjalah dengan keras, atau kamu tak mungkin bisa bertahan hidup."
Si ketua dengan paksa menjejalkan pemikirannya pada kepala bawahannya. Weed tak bisa mengabaikan potensi para Mage sampai Quest Nodulle selesai!
"Hwik!"
"Manusia.... Ada manusia di sini ..."
"Hororororum. Dia adalah orang yang pernah melarikan diri tempo hari. Hororum."
7 Fire Salamander pun muncul. Mereka menatap pasukan Weed dan Knife Red dengan ekspresi lapar. Kedua lidah mereka yang bercabang mulai memanjang sampai 10 meter. Lava terlarut pada tanah di dekat kaki mereka.
Fire Salamander sungguh menyerupai naga. Fire Salamander bukanlah monster ber-atribut api kelas atas seperti Red Dragon, tapi mereka masihlah berbahaya.
Weed pernah bertarung melawan Fire Giants di Las Phalanx, tapi mereka adalah monster yang dungu dan memiliki banyak titik buta. Tentu saja, jika dibandingkan, mereka jauh lebih mudah dikalahkan daripada Fire Salamander, bahkan aura mereka tak bisa dibandingkan.
Guliran api tak akan bisa melukai monster dengan atribut api. Misalnya, menyerang Fire Salamander dengan menggunakan api hanya akan meningkatkan kekuatan mereka.
"Chyu. Chyu. Chyu. Chyurum."
"Horohorok!"
Fire Salamander menghadang lorong di depan mereka. Mereka memiliki kebiasaan berburu, sehingga mereka cukup waspada. Tapi, mereka cukup lemah, karena tidak memiliki musuh alami. Monster liar dan berbahaya itu, dengan sombongnya mengamati para manusia.
Weed dengan cepat mengambil busurnya.
*Ding!*
[Anda telah dilengkapi dengan Yurbusika Frost Bow.
Busur kayu ini bukanlah senjata yang polos, melainkan memiliki aura mengerikan yang terpancar darinya.
Efek:
-Akan ada peningkatan skill api dengan cepat dan tanpa syarat sebesar 35%
-Damage akibat pembekuan es berkisar antara 65- 194
-Sihir panah tak terbatas
-Efek skill beberapa anak panah meningkat sebesar 40%
-Panah akan mengenai targetnya dengan akurasi 100%
-Bila Anda menggunakan skill pelacakan, Agility bertambah sebesar 160 dan tembakannya pasti mengenai sasaran.]
Itu adalah opsi busur standar yang begitu mencengangkan. Ghost di Metapeia menggunakannya untuk memusnahkan para salamander, yang mencoba untuk keluar dari tanah. Para desert warrior juga memperoleh sejumlah besar equipment dari Ghost, yang membantu mereka membunuh Fire Salamander.
Ini adalah aturan lokal.
Weed menarik tali busur dan menembakkan panah es ke udara.
"Dipersion Fire!"
Panah es tebal itu berubah menjadi 10 anak panah yang terbang menuju Fire Salamander. Anak panah khusus itu mengenai Salamander dengan tepat bagaikan serangan sihir!
"Kuweeek!"
"Dingin. Ini adalah pertama kalinya aku merasakan hal seperti ini!"
"Kuhek, begitu dingin! Tubuhku membeku."
Para Salamander kewalahan, dan berusaha keras melawan hujanan anak panah tersebut. Beberapa panah bahkan meluncur pada kubangan lava, kemudian mengurangi suhu lava tersebut. Tanah mendingin dan memancarkan aura beku. Sehingga, memberikan damage pada makhluk-makhluk lemah yang beratribut api.
Sekarang api sanggup melemahkan mereka, pertahanan salamander yang kuat mengalami kerusakan signifikan.
"Ini cukup efektif. Serang!"
Para desert warrior membidikkan busur mereka pada Fire Salamander. Suatu serangan panah secara bersama-sama!
Para desert warrior memiliki fisik besar seperti barbarian. Sehingga, mereka hanya perlu menarik busur dengan lemah, dan tanpa paksaan. Tapi, itu sudah cukup untuk menerbangkan ratusan panah menuju Fire Salamander.
"Kyahuhuk!"
"Dasar manusia lancang. Aku akan mengubahmu menjadi abu."
"Aku akan membakar dan memakanmu!"
Fire Salamander memindahkan 6 kaki mereka dan bergerak maju, sambil terus terkena tembakan panah. Weed setidaknya melepaskan tembakan panah sebanyak 3 kali, sebelum menarik kembali anak panah lainnya. Lantas dia pun menghunuskan pedangnya.
[Anda telah dilengkapi dengan Three Screaming Children Sword.
Pemimpin Duke-dom selatan menjadi gila karena keserakahan, lantas dia melemparkan tiga anak kandungnya sendiri ke lubang api untuk menciptakan pedang ini!
Efek:
-Pedang ini mengandung kutukan yang menurunkan maksimum Stamina dan HP.
-Senjata ini juga akan meningkatkan kemampuan tebasan sebesar 5 kali lipat.]
Seoyoon telah memberinya informasi mengenai konvoi, dan Weed memperoleh pedang ini setelah memimpin desert warrior untuk menyergap mereka. Pada saat ini, dia berperan sebagai Nodulle, sehingga dia tak begitu mempedulikan pengurangan Honour.
"Moonlight Sculpting Blade!"
Weed mengayunkan pedangnya yang kekuatannya telah diperkuat berkali-kali lipat, pada Fire Salamander. Meskipun kelas desert warrior memiliki banyak skill serangan dan kekuatan defensif yang luar biasa, sulit bagi mereka untuk melancarkan serangan secara terus-menerus.
Itu sebabnya Moonlight Sculpting Blade yang memiliki jangkauan serangan jauh, sangatlah efektif. Para bawahan Weed memegang Scimitar dan tombak untuk menyerang.
"Hampir tak ada efek, meskipun dapat memukul tubuh mereka secara langsung. Kalau begitu, serang matanya!"
"Hati-hati, dan jangan menempelkan pedang kalian pada tubuh musuh terlalu lama. Pedangmu akan meleleh."
Senjata milik para desert warrior memiliki ketahanan terhadap api, tapi suhu tubuh Salamander itu sangatlah tinggi. Jika senjata besi ditempelkan pada tubuh mereka dalam waktu yang lama, maka senjata tersebut akan segera meleleh. Selanjutnya, mendekati api akan menyebabkan keringat menetes pada tubuh mereka.
"Mereka adalah para manusia konyol! Aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya tubuh mencair."
Fire Salamander memancarkan lava dari mulut mereka sambil menyerbu ke depan. 6 kakinya menendang para prajurit, lantas garis pertahanan mereka segera ditembus.
"Kueok!"
"Hati-hati pada lava yang disemburkan dari mulut mereka."
"Bahaya! Jangan melakukan serangan secara terbuka, lebih baik kita menyerang dari samping!"
"Kuaah!"
Tubuh para prajurit tertutup oleh lava meleleh. Prajurit yang telah datang ke sini setelah melalui berbagai jenis kesulitan, sekarang hanya mati sia-sia. Beberapa prajurit mental dan melayang seperti layang-layang putus setelah ditendang oleh monster.
"Circle of Ice!"
"Freeze!"
Tiga Mage menembakkan mantra mereka!
Suatu cincin es muncul di atas kepala salamander, kemudian menghantamnya. Weed mengambil keuntungan dari kesempatan itu.
"Prajurit harus berani mendekati. Semakin lama kita berada di sini, maka semakin banyak damage yang akan kita terima. Jangan memberi mereka ruang untuk bergerak!"
"Baik, Kaisar yang Agung!"
Fire Salamander menyerang dengan sengit, tapi mereka dikelilingi oleh prajurit dalam beberapa lapisan. Panah menghujam pada tubuh mereka, kemudian serangan tombak dan pedang juga ditusukkan padanya. Tapi, Weed dan desert warrior juga terkena damage, saat mereka melancarkan serangan bergelombang.
Ini berbeda dari terakhir kali mereka masuk dungeon.
"HP mereka hanya tersisa setengah. Gunakan semua kekuatan kalian!"
"Flame Curtain!"
Fire Salamander merasa jika mereka berada dalam kondisi krisis, lantas mereka mulai menggunakan sihir spesies. Dan api dengan cepat menyebar ke segala arah.



< Prev  I  Index  I  Next >