LMS_V35E05P05

5. Prajurit Yang Menyelamatkan Dunia (5)
Weed harus membuat pilihan saat ini juga.
Para desert warrior bersenjata lengkap, sehingga mereka akan
mengalami masalah saat bergerak di sekitar Benua Tengah, karena akan selalu
dianggap sebagai musuh yang berbahaya.
Pergerakan pasukan bersenjata lengkap tidaklah diperbolehkan.
bahkan di saat damai. Apalagi sekarang adalah masa-masa peperangan!
Weed memimpin para desert warrior menuju Benua Tengah,
sehingga banyak orang akan menganggapnya sebagai invasi dari selatan. Weed
berpikir sejenak setelah tiba di Kerajaan Noah.
'Dapatkah aku
mengatasinya dengan percakapan damai? Mungkin juga aku bisa mengatasinya dengan
uang suap. Tapi meyakinkan pemimpin dari setiap kota yang akan aku lewati
adalah pekerjaan yang membosankan.
Apakah aku harus membagi para desert warrior
menjadi kelompok yang lebih kecil untuk bergerak? Tidak, itu adalah metode
terburuk. Orang-orang yang tak sabar, akan menyebabkan perkelahian pada
tempat-tempat yang akan dilalui anak buahku.'
Dia tak boleh menyia-nyiakan 20.000 desert warrior.
Lagipula, militer Kerajaan Noah juga tak dianggap sebagai pasukan kuat di Benua
Tengah. Mereka jauh lebih mudah dikalahkan daripada para monster yang
menghadang di padang gurun!
Weed membuat keputusan.
"Aku senang. Jika mereka menghalangi kita, maka kita
hanya harus menghancurkannya, kemudian kita bisa memperoleh semua barang
jarahan."
Kerajaan Noah terkenal dengan perdagangan emas dan
rempah-rempahnya!
Weed mengabaikan ide diplomasi, dan memutuskan untuk
benar-benar menghancurkan mereka. Lagipula, pada saat seperti ini, Infamy
Nodulle bukanlah hal yang penting.
"Menjadi orang yang terlalu baik adalah hal yang
membosankan. Ini akan menyenangkan."
Weed pernah mencari hari-hari intens dan hal keji tanpa
henti ketika bermain Continent of Magic. Itu mengapa dia tak punya kesulitan
dengan hukuman dalam suatu permainan. Hidup di dunia pedang adalah ambisi
manusia!
Dia ingin memimpin pasukannya dalam masa perang. Jika dia
mengikuti logikanya, bukannya hatinya, maka dia akan menyesal kemudian.
Tapi dia harus bertarung dengan sangat hati-hati. Weed dan
pasukannya bisa disebut pasukan tempur terkuat. Tapi, sebagian besar desert
warrior yang dia miliki saat ini masihlah kurang berpengalaman. Mereka tak
berperlengkapan yang tepat, untuk perang berskala besar. Sehingga, 20.000
prajurit akan hancur sia-sia.
"Kita harus benar-benar menghindari kerumunan itu.
Semuanya... persiapkan diri kalian untuk pertempuran."
Para desert warrior mengangkat busur dan pedang mereka. Dia
tak memiliki senjata penghancur, sehingga Weed harus menemukan cara untuk menghancurkan
gerbang dan dinding. Tapi pada kenyataannya, jika Weed menggunakan kekuatan
yang sebenarnya, maka Kastil Noah tak akan begitu sulit ditembus.
"Aku harus menggunakan prajuritku dengan benar."
Para player di Royal Road bermimpi untuk menghadapi suatu
pasukan sendirian. Weed memiliki kualifikasi yang memadai, dan dia kemampuan
untuk melakukannya. Tapi, sulit untuk mengontrol kekuatan melawan prajurit
biasa dan ksatria.
Kemudian, para Knight Noah muncul di dinding.
"Beberapa Barbarian dari padang pasir telah datang ke
sini untuk menjarah."
Para Knight Noah sebenarnya adalah NPC. Para prajurit Noah
berteriak dan tertawa, sembari mengejek.
"Kilkil, mereka tak tahu apa-apa."
"Mereka hanyalah jasad tak berguna, yang akan segera
kita kubur."
"Kita akan berikan remah-remah roti pada para pengemis
itu, sebelum mereka mati."
Weed adalah komandan, tapi dia tak merasa harus mengatakan
hal-hal yang berlebihan.
'Aku tak boleh
membiarkan moral para prajurit menurun.'
Reputasinya di gurun belum menyebar sampai ke tempat ini.
Satu-satunya pihak yang mengenal Weed adalah para prajurit yang menemaninya
bertarung di padang gurun. Dia tertawa saat memikirkan menyerah secara
sukarela.
Pandangan luar bukanlah hal yang diperhatikan di timur,
barat, dan selatan. Pakaian lusuh Dari para desert warrior berarti mereka
diabaikan. Para prajurit kaya dari Noah dipersenjatai dengan armor baja. Ini tak
bisa dibandingkan, dengan para desert warrior yang hanya mengenakan pakaian
kulit.
Alasannya adalah, armor logam tak praktis di gurun yang
panas, dan sulit untuk menemukan Blacksmith yang mau membuatnya. Suku gurun
memproduksi baju kulit dan senjata, tapi kualitasnya tak sebaik produk Benua
Tengah.
Weed sudah sering diabaikan. Sewaktu kecil, dia selalu
mengenakan pakaian dan tas yang lebih buruk, jika dibandingkan dengan
teman-temannya di sekolah.
"Kalau dipikir-pikir, aku tak pernah membeli makanan
ringan atau es krim, ketika aku SD."
Pada saat itu, dia merasa malu dan minder saat berada di
sekitar teman-temannya. Sekarang dia jauh lebih dewasa. Tapi sikapnya yang
pelit semakin memburuk, ketika dia beranjak dewasa!
"Bunuh semua orang. Singkirkan semua benih, dan ambil
armor yang mereka kenakan. Warrior3, pimpin beberapa pasukan untuk
menyerang."
"Baik!"
Warrior3 mengambil 400 prajurit, lantas mendekati musuh.
"Tembak! Jangan biarkan para Barbarian itu memanjat
dinding!"
Prajurit Noah melepaskan anak panah mereka, segera setelah
para desert warrior berada dalam jangkauan tembakan. Para Archer melepaskan badai
panah yang tak bisa mereka hindari.
"Kueok!"
"Perisai!"
"Tutup bagian atas!"
Pasukan yang dipimpin oleh Warrior3 bergerak maju dan
mencoba untuk melindungi rekan-rekan mereka yang sudah tumbang. Tentu saja,
mereka hanya memiliki peran sebagai umpan. Sebagian pasukan yang dipimpin oleh
Warrior3 memiliki HP yang tinggi, meskipun tak memakai armor yang layak, mereka
takkan terbunuh oleh hujaman panah-panah tersebut.
Ini adalah trik untuk mempelajari kekuatan musuh dan
menghabiskan panah-panah mereka!
Beberapa pasukan, bahkan sengaja jatuh untuk berpura-pura
mati.
Para desert warrior akan mengikuti instruksi apapun,
walaupun mereka pengecut. Mereka patuh untuk mengikuti setiap perintah. Mereka
tanpa ampun menyerang musuh, dan juga tanpa ragu-ragu.
"Mereka cukup tangguh. Mereka tak bodoh seperti yang
aku pikirkan. Aku kira, kita harus melakukan pengepungan ini dengan
benar."
Kemudian pemimpin pasukan Noah berteriak.
"Ini bukan apa-apa! Panah-panah kita sangatlah
berharga. Keluar dan hancurkan orang-orang ini!"
Para prajurit Noah membuka gerbang dengan naifnya, dan
mereka keluar kota untuk menghadapi para desert warrior. Ada beberapa prajurit
kavaleri, tapi mereka sebagian besar terdiri dari infanteri. Knight dan Lord
Noah cukup sombong, karena mereka pernah berhasil memukul mundur para penjajah ini,
saat masa perang.
Di mata Weed, mereka seperti anak kecil yang baru saja
mengenal dunia.
"Tunggu sampai jumlah mereka cukup banyak."
"Ya, Kaisar yang Agung."
Para desert warrior terus menunggu di tempat. Mereka tak
ingin kehilangan kesempatan untuk melawan.
"Mereka begitu ingin melawan kita, tapi itulah yang
akan menghancurkan mereka sendiri."