LMS_V35E06P03

6. Kota yang Hilang (3)
Weed tertawa sambil naik Bactrian Camel.
Puheheheng!
Bagi Kerajaan Dagan, menunggangi unta adalah cara konyol
untuk berperang. Para desert warrior naik unta, dan memegang berbagai jenis
senjata. Para desert warrior tampak konyol, bagi para Knight yang memegang
pedang tanpa menunggangi apapun.
Para desert warrior menggunakan senjata tertentu, dan mereka
sanggup menampilkan kemampuan yang luar biasa. Mereka sanggup menembakkan panah
atau melemparkan kapak dari tangan mereka.
"Ini adalah pertempuran pertama yang akan menguji
kekuatan kita terhadap militer.
Unit 1, berpura-pura untuk menerobos baris musuh.
Unit 2, pergi di sekitar sisi kanan untuk memotong setiap
blok.
Unit 3, tunggu untuk menyerang musuh bersama Unit 2.
Unit 4, pergi ke kiri.
Unit 5, persenjatai diri dengan busur."
Weed membagi 3.000 desert warrior menggunakan berbagai
taktik, termasuk serangan jarak jauh.
"Aku berangkat. Kyihahhh!"
Debu beterbangan sambil kawanan unta melaju ke depan. 60.000
infanteri lapis baja dan kavaleri membentuk pertahanan solid yang berbahaya.
Akan memerlukan banyak upaya, untuk menerobos terjangan
infanteri. Mereka yang berusaha keras untuk menerobos kavaleri biasanya akan
berakhir dengan kematian.
Weed merasa jika serangan langsung bukanlah keharusan dalam
berperang. Sehingga, dia mencoba berbagai taktik.
"Kita harus menyerang mereka dengan keras."
Para desert warrior yang sebelumnya tersebar, kini berkumpul
dan terkosentrasi pada satu titik.
"Aku adalah Warrior1!"
Dia adalah sesosok patung hidup. Mereka adalah komandan dari
desert warrior.
"Ayo maju, Hyung-nim!"
"Hari ini akan menjadi festival berdarah."
Setiap patung hidup memiliki unit mereka sendiri, dan mereka
semua menyerbu pasukan musuh.
Pergerakan dan kekuatan penghancur mereka tak bisa
ditandingi, sehingga kelemahan kamp musuh pun terungkap. Biasanya, infanteri
lapis baja bergerak perlahan, sehingga mereka kelelahan sendiri saat
mengejarnya.
Juga terjadi damage tambahan, akibat serangan panah dan
kapak. Sehingga, para desert warrior melemparkan senjatanya sambil mengepung
mereka.
Kavaleri lapis baja adalah lawan yang jauh lebih sederhana.
Para desert warrior merupakan kavaleri di padang pasir. Ketika kavaleri lapis
baja mencoba untuk menunjukkan kekuatan penghancur mereka, lawan sudah tersebar
dan tak lagi berada di tempat.
Rasanya seperti musuh datang tak ada habisnya, tapi itu
terjadi dikarenakan taktik yang licik.
"Dasar orang padang pasir liar, mereka tak tahu arti
kehormatan!"
"Mereka seperti hyena!"
Kavaleri lapis baja mengamuk dengan liar. Ksatria mulai
mengutuk setelah semakin frustasi, tapi desert warrior pikir itu hanya omong
kosong yang tak berguna.
"Mengapa mereka terus berbicara tentang
kehormatan?"
"Aku tak tahu. Orang tua-ku tak pernah sekalipun
berbicara tentang kehormatan."
"Weed-nim , yaitu Kaisar yang Agung pernah berbicara
tentang kehormatan."
"Apa itu?"
"Itu adalah sesuatu yang membuat hidup lebih
melelahkan. Jika kita berkomitmen untuk melakukan tindakan buruk, maka kita
akan lebih sehat dan hidup lebih lama."
Para desert warrior percaya begitu saja pada perkataan Weed!
Setelah kejar-kejaran berakhir, kavaleri lapis baja begitu
lelah, sehingga mereka tak memiliki kesempatan untuk menyerang. Mereka lambat
dan berat, sehingga kelemahan mereka ketahuan setelah berhenti. Setelah
kecepatan mereka melambat, pertahanan mereka terbuka, dan itu adalah sasaran
empuk untuk serangan balasan.
Ini adalah taktik sederhana yang biasa tertulis pada buku
manual militer. Para serigala menggunakan metode ini untuk memburu hewan yang
sedang merumput.
Para desert warrior milik Weed begitu kuat, sedangkan dia
sendiri memiliki pemahaman yang baik terhadap kelemahan musuh. Weed dan
bawahannya yang berkembang pesat adalah hasil dari 22 tahun pelatihan!
"Menyerah. Mari hentikan pertempuran."
"Aku menyerah. Mohon perlakukan kami dengan
hormat."
Raja dan bangsawan menyerah setelah kalah. Kerajaan Dagan
sudah menderita 23.000 korban. Sedangkan jumlah tahanan mendekati 25.000 orang.
Ada beberapa desert warrior yang berperan aktif dalam meraih
kemenangan ini. Beberapa di antaranya adalah mereka yang tumbuh bersama dengan
Weed. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka adalah para prajurit yang direkrut
dari suku-suku gurun.
Weed memberi perintah.
"Jangan membunuh para tahanan."
"Ya, Kaisar yang Agung!"
Ini adalah perusakan dan penjarahan Kerajaan Dagan!
"Perbuatan kejam ini... Aku bahkan tak takut pada
langit!"
Raja dan bangsawan membantu tawanan, setelah menyerahkan
diri. Lantas mereka mulai mengamuk.
"Langit? Aku tak tahu apapun tentang itu. Hal yang
menakutkan adalah bisnis pemanas pada musim dingin. Hei semua, orang-orang ini
semakin berisik, potong saja leher mereka!"
Raja dan bangsawan pun dipenggal!
*Ding!*
[Pemimpin Kerajaan Dagan mendalami ilmu bersama Order of
Embinyu telah lenyap.
Banyak orang di Kerajaan Dagan menyudahi perlawanan mereka,
dan dia mampu menghindari pertumpahan darah.]
"Ohhhh!"
"Para biadab ini... mereka harus pergi."
"Dewa Embinyu akan memerintah pada tanah ini.
Penghancuran. Penghancuran. Penghancuran!"
Order of Embinyu menunjukkan sifat sejati mereka, setelah
para pemimpin mati. Lantas mereka mulai penjarahan dan pembakaran di kota.
Dalam keadaan ini, warga yang acuh tak acuh terhadap hal-hal seperti moralitas
manusia, kehormatan, atau penghujatan akan mengikuti siapapun.
Nodulle bisa saja menjadi pemimpin besar Kerajaan Dagan. Tapi,
tidak bagi Weed.
"Cari kota yang kaya. Kemudian, bakar dan hanguskan
semuanya!"
Dia menemukan pemuda-pemuda dengan fisik yang kuat, lantas
dia menjadikannya budak secara paksa. Pasukan Weed meningkat menjadi 60.000
orang. Tapi mereka bukan seperti pemuda yang direkrut oleh Order of Embinyu
untuk menjadi Fanatik!
Mereka tak memiliki loyalitas apapun, sehingga selalu ada
kesempatan untuk berontak.
"Medan perang berikutnya adalah Eluna. Serang!"
60.000 prajurit yang kuat berjalan dan bergerak dengan
kereta. Ada gunungan material di balik para prajurit. Para merchant dipaksa
untuk menarik gerobak dan berdagang. Weed pun menjadi seorang penjahat perang.
"Aku mestinya berhenti makan di tengah jalan. Setelah
mulai, aku harus melakukannya dengan benar. Aku harus bertindak sebagai seorang
penakluk, jika aku ingin mengalahkan Order of Embinyu."
Senjata-senjata dari Kerajaan Dagan yang digunakannya untuk menyapu
daerah lain, dan Weed tak mendapatkan banyak perlawanan. Dan perang melawan
Kerajaan Eluna pun terjadi!
Kerajaan itu jauh lebih besar daripada Kerajaan Dagan, dan
memiliki sejarah yang lebih panjang. Weed memimpin pasukan, lantas dia menyerbu
benteng penting yang disebut Brunhaim di Kerajaan Eluna.
"Para biadab ini... pergilah!"
"Tak lama lagi Yang Mulia akan mengirim bala bantuan,
dan tak satupun dari orang-orang ini yang akan kembali dalam keadaan
hidup."
Dia memutuskan untuk menyerang Benteng Brunhaim di Kerajaan
Eluna. Berita tentang Weed sang penakluk telah sampai di kerajaan ini. Sehingga,
mereka sudah bersiap untuk menghadapinya.
"Tak mungkin bagi seorang prajurit untuk hidup
selamanya pada masa perang. Ini adalah kesempatan untuk merubah budak menjadi
seorang prajurit."
Weed memulai operasi tanpa ampun.
"Berikan busur dan anak panah pada prajurit wajib
militer dari Kerajaan Dagan. Armor atau perisai untuk melindungi tubuh tidaklah
diperlukan. Dan biarkan mereka menembakkan panah, saat maju ke arah
benteng."
"Ya, Kaisar yang Agung."
Para desert warrior memberi busur dan anak panah untuk para
prajurit wajib militer, sesuai dengan perintahnya. Dan dia memaksa mereka untuk
maju.
Panah dari Benteng Brunhaim beterbangan dan menghujam para
prajurit dadakan itu.
"Tak bisa dipercaya..."
"Tidak. Aku tak ingin mati!"
Para prajurit dadakan yang mencoba melarikan diri dieksekusi
oleh para desert warrior!