LMS_V35E06P04

6. Kota yang Hilang (4)
Para desert warrior begitu kejam, sehingga mereka tak malu
pada tindakan yang mereka lakukan. Benteng Brunhaim dianggap sebagai musuh,
sehingga mereka takkan mundur, walaupun itu berarti kematian. Musuh tak bisa
menembakkan panah ke arah dinding.
Para prajurit budak diserang, kemudian roboh!
Mereka tak memiliki armor atau perisai dasar untuk
melindungi tubuh. Mereka tak bisa bersembunyi di balik dinding, dan hanya bisa
menembakkan panah mereka. Hampir setengah dari 40.000 prajurit budak mati
sia-sia. Itu adalah pengorbanan yang luar biasa dan penuh paksaan.
Weed memikirkan ide lain. sambil menonton situasi mengerikan
tersebut.
'Haruskah aku makan
jjapagetti malam ini? Yah, aku suka makan ramyun juga.'
Konflik dalam pilihan hidupnya!
Ada banyak kasus, ketika player semakin akrab pada seorang
NPC. Memberi dan menerima bantuan dari orang lain selama quest akan semakin
mengakrabkan hubungan mereka. Weed dan patung-patungnya memiliki hubungan yang
begitu dekat. Itu membuat mereka bekerja semakin keras, walaupun memiliki
kekurangan.
NPC yang lemah dan sekarat tak ada hubungannya dengan Weed.
Mereka hanya ada di zona waktu saat ini, sehingga NPC akan lenyap begitu saja.
Dengan kata lain, ini seperti peribahasa ‘habis manis, sepah dibuang’. Orang
kuat akan memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang
lemah.
"Ini cukup baik. Mundurkan prajurit kita."
"Ya, Kaisar yang Agung!"
Para desert warrior memberi sinyal untuk mundur pada
prajurit-prajurit budak. Beberapa anak panah yang terbang secara membabi buta
telah melukai beberapa penjaga benteng, tapi kerusakan itu hampir tak ada
artinya. Pertahanan telah memblokir panah mereka, dan karena tak ada pasukan
cadangan, benteng akan jatuh ke tangan musuh dalam waktu satu atau dua hari.
"Jumlah prajurit harus dikurangi untuk mencegah
pemberontakan."
Para prajurit budak dalam pertempuran ini membenci Kerajaan
Eluna. Setelah Kerajaan Eluna menduduki wilayahnya, mereka dipaksa menjadi
wajib militer, sehingga menciptakan permusuhan di antara para budak.
Selain itu, mereka sangat takut pada para desert warrior.
Weed dan desert warrior memanfaatkan ketakutan mereka, untuk memperoleh
kemenangan di medan perang. Mereka menggunakan taktik untuk membuat perpecahan
antara orang-orang yang sudah berteman sejak usia muda.
Malam itu, Weed menciptakan patung. Itu adalah patung yang
persis mirip seperti Benteng Brunhaim dan lingkungan di sekitarnya. Gempa bumi
telah memisahkan benteng menjadi dua.
Weed membuat bawahannya mundur dari benteng tersebut.
"Great Disaster Nature Sculpting!"
Kwarururururung!
Tanah bergetar keras, sehingga mereka tak bisa berdiri
dengan benar. Terletak jauh dari unta dan kuda, beberapa roda gerobak pun
patah. Dinding batu tebal Benteng Brunhaim juga luluh. Menara yang berisi
pemanah jatuh menimpa para prajurit di bawahnya.
Suara jeritan bisa didengar dari jarak jauh, karena kekuatan
besar Great Disaster Nature Sculpting!
Alasan dia menggunakan skill ini adalah keinginannya untuk
memperoleh kemenangan dengan pasti dan cepat.
"Serang."
Weed dan desert warrior menunggangi unta untuk melompati
dinding yang rusak. Para prajurit budak mengikuti mereka dari belakang tanpa
armor. Para prajurit Eluna gagal merespon, setelah benteng itu runtuh.
"End of the Day!"
Skill yang dilepaskan oleh Weed membantai para Knight musuh.
"Black Knight's Strike!"
Tak ada yang berani menahan serangan pedang Weed. Itu adalah
skill berjangkauan luas.
Para desert warrior juga ikut menerjang. Prajurit yang
datang dari padang gurun menaklukkan Benteng Brunhaim.
"Owahhhh!"
"Serang. Bunuh semua orang!"
Para prajurit budak juga ikut menebas semua prajurit Eluna.
Mereka telah mengalami ketakutan tak berujung, ketika menghadapi dinding dengan
hanya menggunakan busur!
Mereka tak berani memprotes tindakan Weed dan desert warrior.
Sehingga, mereka mengarahkan semua kebencian kepada prajurit Eluna.
"Haruskah kita mengambil para tahanan?"
Warrior1 menanyakan hal itu, karena dia yakin jika
kemenangan sudah pasti akan mereka raih.
"Tidak. Kita tak boleh mengampuni orang-orang yang
mencoba untuk menyerang kita. Bakar seluruh benteng."
"Sungguh?"
"Ya."
Bawahan Weed sepenuhnya membakar benteng atas perintahnya.
[Infamy telah meningkat sebesar 48.921.
Charisma telah meningkat sebesar 27.
Gelar "Pembunuh Kejam dan Bengis" telah
didapatkan.]
Suatu perang brutal dan ganas!
Biasanya tindakan seperti ini tak akan dilakukan oleh
manusia. Tapi, Weed berpikir jika dia semestinya tak bertindak cukup ekstrim
selama quest ini.
"Aku harus menanamkan rasa takut lebih dalam, agar
pertempuran di masa depan berlangsung dengan lancar."
Penduduk memiliki pola pikir yang berbeda di masa perang.
Jika mereka tak menghormati desert warrior, maka mereka akan memberontak. Para
prajurit budak juga takut pada Order of Embinyu, dan mereka percaya jika tak
ada seorang pun di muka bumi ini yang bisa melawan pihak Embinyu.
Kekerasan dan kekejaman adalah solusi terbaik untuk
memastikan orang tak melakukan pemberontakan. Para prajurit budak yang
menyaksikan pembantaian membeku. Dan itu benar-benar menyebabkan efek samping!
"Sungguh indah."
"Kebengisan militer yang ideal."
"Ya, dia jelas-jelas merupakan renkarnasi baru Embinyu.
Dia bisa menciptakan situasi yang menarik."
Para Fanatik Embinyu di reruntuhan Brunhaim bersuka cita!
Ini mempengaruhi prajurit budak, sehingga mereka lebih
agresif, selama pertempuran berikutnya. Setelah memenangkan beberapa
pertempuran, perekrutan paksa meningkatkan jumlah prajurit budak menjadi
200.000 jiwa. Kemenangan pada peperangan ini disebabkan ketakutan yang disebarkan
Weed dan pasukannya.
Satu-satunya orang yang bisa menghentikan kekejaman Weed
adalah Seoyoon. Dia adalah salah seorang yang bertanggung jawab atas dana
militer yang diperoleh Weed, dan hal-hal terkait lainnya.
"Ya? Kita bisa melakukan itu."
Transaksi uang yang luar biasa di antara orang tua, saudara
kandung dan anak-anak!
Tapi Weed tahu apa yang harus Seoyoon lakukan di padang
pasir, sehingga Weed mengizinkan gadis itu ambil bagian.
'Dia akan mengurusnya
dengan baik. Lagi pula, aku selalu bisa mendapatkan lebih banyak uang.'
Dia hanya harus menjarah beberapa barang!
Seoyoon membayar uang kepada para pedagang dan memberikan
bahan yang diperlukan untuk prajurit. Ini adalah masa perang, sehingga para
pedagang dibutakan oleh uang.
"Terima kasih untuk transaksi ini. Apakah ada hal
lain?"
Setelah beberapa transaksi yang sukses, Seoyoon membuat
suatu pesanan khusus.
"Bisakah kamu melakukannya?"
"Sulit untuk bisa melewati menara penyihir, tapi jika
kita menggunakan Royal Teleport Gate, maka kita dapat dengan mudah
memperolehnya. Ya kan? Jika kita memperolehnya, apakah kamu akan memberi kami
lebih banyak uang? Aigoo, aku sangat bersyukur! Aku akan menggunakan cara
itu."
Dan para pedagang memperoleh 300 gajah. Sejauh ini, prajurit
Weed terdiri dari desert warrior dan prajurit budak. Selain penanaman rasa
takut pada musuh, Seoyoon sedang membentuk pasukan tempur gajah.
* * *